Seorang penulis tidak akan membiarkan gagasannya kabur begitu saja. Ia akan mengikat dengan tulisan, kemudian mengarahkan tulisan tersebut menjadi karya monumentalnya, kemudian berjuang untuk menjadikan karyanya layak ada di atas tangan pembaca.
Kadang kala inspirasi muncul tidak bersamaan dengan keinginan. Inspirasi dapat muncul ketika kita makan, di kamar mandi, saat refreshing, saat kita naik kendaraan atau dalam kondisi apapun.Â
Bagi penulis itu sebuah keunikan terendiri, yang memang antara inspirasi yang bermunculan satu berbeda dengan inspirasi yang muncul dalam situasi dan kondisi yang berbeda. Ketika muncul di saat itulah penulis mempersiapkan untuk menuliskan gagasannya. Baik melalui kertas catatan, HP, atau menuliskan langsung dalam bentuk apapun. Hal ini sebagai upaya, bahwa gagasan jika tidak diikat dengan tulisan, maka akan kabur dengan sendirinya.
Pentingnya gagasan, sama halnya ketika seorang reporter berita atau wartawan yang setia menyajikan informasi aktual, kemudia pada posisi informasi ada tidak sesuai dengan kondisi wartawan yang tidak membawa alat perekam, penyimpan informasi, kamera dll. Hal ini akan menjadi kesulitan tersendiri ketika ia akan membuat sebuah berita. Sama hal nya dengan seseorang yang menemuki dunia kepenulisan. Keindahan pada saat mencari inspirasi inilah yang menjadi keunikan bagi penulis, di saat ia akan menekuni di dunia kepenulisan.
Menghilangkan stress
Stress hadir karena terlalu banyaknya seuatu yang tidak sesuai antara kondisi yang terjadi dengan apa yang diharapkan yang diakhiri dengan tidak hadirnya solusi. Dampak dari penderita stress ialah angka maksimumnya gila, angka minimumnya ialah melarikan diri ke dalam hal-hal yang sifatnya negatif.
Salah satu solusi dari upaya menghilangkan stress itu ialah dengan menuliskan stress itu dalam sebuah tulisan. Sehingga, stress yang dialaminya akan berbaur dengan gagasannya kemudian stressnya akan keluar dari orbit pikirannya.
Sedikit sekali orang yang ketika stress yang meluapkannya dalam sebuah tulisan. Karena memang kebanyakan belum mencobanya. Di satu sisi menulis sebagai terapi diri dari berbagai penyakit. Di sisi yang lain pula, menulis tidak terlalu menyita aktivitas fisik yang melelahkan. Hanya aktivitas otak terus bekerja, tetapi tidak akan membahayakan diri.
Kita buktikan, apakah banyak professor yang ahli dalam tulis menulis karya ilmiah mengalami gangguan otak?, hanya satu atau dua orang yang mengalaminya dari beberapa professor, itupun jika dikaji ulang, penyebabnya belum tentu dampak negatif dari menulis, hal ini perlu diuji keabsahannya.
Dibaca oleh orang banyak
Indahnya menjadi seorang penulis ialah karyanya dibaca orang banyak. Profesi penulis sangat dihargai oleh orang banyak, karena pada dasarnya orang yang suka menulis dianggap oleh masyarakat luas orang yang kaya akan ilmu.