Mohon tunggu...
Ririn Fitri Astuti
Ririn Fitri Astuti Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer di koranmandala.com || Learning by Anything || Dummy Transkip Wawancara

Hi! Perkenalkan nama saya Ririn Fitri Astuti. Saat ini saya bekerja di sebuah perusahaan media online Koran Mandala yang dimiliki oleh Mantan Hakim Agung, Prof. Krisna Harahap. Saya adalah lulusan jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik di salah satu Universitas di Bandung. Sehari-hari pekerjaan saya menulis artikel/berita dari berbagai topik dan niche. Hobi saya berkebun, illustrator pemula dan sedang melatih stamina menggunakan pedang. Mari saling terhubung dan menjalin relasi yang lebih luas. Salam :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bisa Sukses Tanpa Privilege? Mimpi!

4 April 2024   20:46 Diperbarui: 4 April 2024   20:53 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
illustrasi sukses/sumber: Edited at Canva.com

Apa sih privilage itu? Kenapa privilage sangat penting bagi yang ingin sukses? Bisa ga sih sukses tanpa privilage? Simak baik-baik.

Banyak dari kita yang menginkan kesuksesan dalam hidup. Meski pun setiap orang memiliki anggapan sukses yang berbeda-beda. Ada yang ingin sukses dengan karier, sukses di dalam keluarga, sukses punya mobil, atau sukses mengelola usaha tertentu. 

Meraih kesuksesan merupakan perjalanan yang panjang dan butuh pengorbanan yang sangat besar. Saat sedang gigih berjuang, fokus kita teralihkan dengan seorang teman, yang mampu meraih impiannya dalam waktu sekejap. Alih-alih termotivasi, kita justru mencari tahu rahasia dia sukses. 

"Oh jelas dia sukses karena anak konglomerat," ucap kita di dalam hati. Anggapan kita, anak konglomerat tidak perlu susah-susah cari modal usaha. Tidak perlu susah beli baju bagus dan parfum mahal. Tidak perlu menghitung pemasukan dan pengeluaran, mereka pasti sudah disediakan kedua orang tua.  

Privilege, suatu fenomena yang tidak jarang membuat kita sedikit down bahkan insecure. 

Lantas, apakah privilege itu benar-benar menjadi satu-satunya faktor penentu kesuksesan seseorang? Jawabannya, samar. 

Dalam meraih kesuksesan kamu akan dibuat jatuh dengan 'privilege' yang dimiliki orang lain sehingga kamu merasa usaha bertahun-tahun akan sia-sia. Padahal jika ditelaah kembali, arti privilege sendiri sangat general, abu-abu, samar, luas, dan pengertian setiap orang berbeda-beda. 

Privilege kita yang tinggal di kota akan berbeda dengan priviliege mereka yang tinggal di desa. Privilege kita yang sekolah hingga jenjang S1 akan sangat berbeda dengan mereka yang S3. 

Menggali Makna Kesuksesan: Privilege vs Kegigihan

Kesuksesan adalah tujuan akhir bagi banyak orang, tetapi jalan menuju kesuksesan bisa sangat berbeda tergantung pada apakah seseorang memiliki privilege atau tidak. 

Di balik perdebatan tentang peran privilege dalam meraih kesuksesan, ada beberapa titik penting yang perlu diperhatikan.

1. Sukses dengan Privilege

Menggunakan privilege dengan bijak dapat membuka banyak pintu kesempatan. Namun, penting untuk tidak menjadi naif dan menganggap bahwa kesuksesan hanya datang dengan mudah karena memiliki privilege.

2. Sukses tanpa Privilege

Tentu saja, kesuksesan bisa diraih tanpa memiliki privilege. 

Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa tantangan akan lebih besar, kunci utamanya adalah kegigihan dan kerja keras.

3. Privilege bukan Segalanya

Meskipun privilege dapat memberikan keuntungan awal, itu tidak menjamin kesuksesan jangka panjang. Kegigihan, kecerdasan, dan kerja keras tetap menjadi faktor penting dalam mencapai tujuan.

4. Privilege seperti Kopi Sachet

Analogi privilege seperti kopi sachet menyoroti sifatnya yang praktis tetapi berpotensi berbahaya jika disalahgunakan. Terlalu mengandalkan privilege bisa membuat seseorang menjadi terlalu bergantung padanya dan kehilangan kegigihan.

Privilege bukanlah hanya tentang materi, tetapi juga tentang relasi dan akses ke sumber daya yang berharga. 

Namun, dalam meraih kesuksesan, yang paling penting adalah bagaimana seseorang menggunakan privilege yang mereka miliki, atau bagaimana mereka menavigasi jalan mereka ketika harus bekerja tanpa keuntungan awal tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun