Mohon tunggu...
Rina Nazrina
Rina Nazrina Mohon Tunggu... lainnya -

good books, good friends, good life :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kalau Tiba-Tiba Indonesia Hening Seharian

22 Maret 2012   16:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:36 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13324324402000627765

Dapatkah Anda bayangkan kalau tiba-tiba Indonesia jadi hening selama sehari semalam? Benar-benar sepi. Tak ada suara bising kendaraan, tak ada sama sekali mobil, motor, bus, kereta atau pun angkot yang beredar di lalu lintas. Di sepanjang jalan bahkan tak ada satu manusia pun yang terlihat. Semua toko tutup. Kantor-kantor lengang. Pabrik-pabrik sunyi. Supermarket dan mall, ‘sorry we’re closed’. Bandara dan terminal tidak beroperasi.

Lalu di manakah orang-orang?

Mereka semua tinggal di rumah masing-masing. Berhadapan wajah dengan keluarga masing-masing. Dan tak ada suara TV, karena listrik dipadamkan. Di malam harinya, seluruh rumah hanya diterangi cahaya lilin. Di seluruh penjuru kota, sinar bulan yang berkuasa.

Sama sekali tidak ada keributan. Orang-orang saling bicara dengan pelan. Hanya lamat-lamat terdengar suara lolongan anjing dari kejauhan. Satu-satunya kerusuhan pada hari itu adalah suara kucing berkelahi di atas atap. Burung-burung boleh terbang dengan bebas, menyapa pohon-pohon yang sejenak bisa bernafas lega. Tak ada asap knalpot dan pabrik yang dengan brutal meracuni mereka.

Manusia Indonesia sedang kembali ke masa sebelum mereka mulai merasa punya hak untuk menghancurkan alam. Dan ke masa di saat sesama mereka mau saling mendengarkan.

Hari inilah quality time bagi tiap keluarga. Seorang anak yang kurang perhatian karena biasanya ayah ibunya selalu tak punya waktu, hari ini bisa duduk bermain monopoli bersama kedua orang tuanya. Tertawa-tawa dalam suasana hangat. Si orang tua akan mendengarkan keluhan si anak, dan jadi mulai membandingkan seberapa penting sebenarnya pekerjaan mereka dibanding pentingnya waktu untuk anaknya.

Seorang koruptor, akan punya moment untuk merenungkan segala yang dia lakukan dan dapatkan selama ini. Punya waktu seharian tanpa TV dan koran yang topik bahasannya selalu menyakitkan hati. Itu membuat ia bisa melepas sedikit ketegangan sehingga bisa berpikir lebih jernih. Ia jadi bisa menyadari kebahagiaan hidup sebenarnya di saat tak sedang menerima tudingan, kata-kata kebencian, kekecewaan, dan lain-lain. Sepadankah yang ia lakukan dengan yang ia dapatkan?

Seorang yang tengah berlomba-lomba mengejar harta dan kekuasaan, akan punya waktu untuk memahami, bahwa sebenarnya manusia itu mampu hidup bahagia dalam kesederhanaan. Kita tak butuh apa-apa selain jiwa yang tenang sebagai bekal ke akhir hidup yang baik. Segala hal yang kita kejar di dunia hanyalah reklame murahan yang menawarkan barang-barang mahal yang tak pernah kita butuhkan.

Itulah hal-hal yang dapat terjadi ketika Indonesia menyepi dalam sehari semalam.

Sulitkah Anda membayangkannya?

Semestinya tidak sesulit itu. Karena besok, tanggal 23 Maret 2012, hal-hal di atas akan benar-benar terjadi di salah satu pulau di Indonesia. Ialah pulau Bali, yang berpenduduk tiga juta jiwa. Pulau yang sehari-harinya juga hiruk pikuk seperti daerah-daerah lain di Indonesia, yang pernah mengalami segala peristiwa kejahatan yang sama: pencurian, pembunuhan, pengeboman, tawuran antar massa, mafia narkoba, dan segala bentuk keburukan manusia lainnya.

Tapi besok, adalah hari Nyepi. Hari Tahun Baru Saka dalam kalender Hindu. Hari penyucian diri bagi para Umat Hindu di Bali. Hari mereka tak melakukan apapun (dari jam 6 pagi sampai jam 6 pagi berikutnya) kecuali bermeditasi, berintrospeksi diri dan berusaha ‘kembali ke fitrah’ saat menyambut tahun baru.

Akan menjadi suatu gebrakan besar kalau Indonesia dapat mengadopsi budaya Nyepi ini. Sekali setahun. Buat sebagian orang mungkin mustahil. Tapi seandainya benar bisa terjadi, Indonesia hening dalam sehari, barangkali acara-acara TV akan bisa menyiarkan berita-berita yang lebih baik dan lebih baik lagi tiap tahun.

~ o 0 o ~

Baca juga:

Nyepi: Balinese Day of Silence - Life is good in Bali

Manusia tidak memiliki hak untuk menghancurkan alam

World Silent Day

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun