Mohon tunggu...
Rina Nazrina
Rina Nazrina Mohon Tunggu... lainnya -

good books, good friends, good life :)

Selanjutnya

Tutup

Money

Supermarket Tak Mampir di Bangli

20 Juni 2011   07:10 Diperbarui: 3 Mei 2016   16:12 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kalau seseorang punya kendaraan, ia akan memilih pergi berbelanja sekaligus untuk keperluan seminggu atau sebulan, daripada harus setiap hari belanja dan memasuki satu per satu toko-toko barang yang diperlukan. Kalau tadinya pelayanan tiap toko begitu spesial untuk setiap pengunjung, kini di supermarket semua orang melayani diri sendiri. 

Kemudian berkembang lagi ide baru untuk one-stop shopping and recreation. Yaitu ketika sebuah supermarket, dalam gedung yang sama, berdampingan dengan kafe, restoran, tempat bermain anak-anak, bioskop, hingga kolam renang. Ini jelas dimaksudkan agar para pelanggan supermarket dapat sambil berekreasi bersama keluarga. Orang kini ke supermarket tak hanya untuk belanja tapi juga untuk sekadar nongkrong-nongkrong di kafenya, atau pun mengajak anak bermain. Supermarket telah menggantikan posisi taman safari atau kebun binatang. 

Di saat yang sama muncullah supermarket dalam bentuk lebih besar lagi, yang kini dikenal dengan hipermarket. Dan dengan konsep yang sama, namun dengan skala lebih kecil, juga menyusul mini market dan midi market. Telah ada ribuan mini market tersebar di berbagai daerah dan kota di Indonesia. Nyaris di setiap gerbang kompleks perumahan penduduk, dan di pinggir-pinggir jalan. 

Tak ada yang bisa mengerem kreativitas dan hasrat manusia untuk menciptakan sesuatu yang lebih baik dan lebih baik lagi dari sebelumnya. Inilah tentu indikator kemajuan pembangunan itu sendiri. Namun seperti yang telah digambarkan di atas, kendati kemajuan ini tak bisa direm, setidaknya penting untuk dikendalikan dengan baik, agar ibarat mobil, tidak main serempet mobil lain ataupun menabrak pohon. 

Banyak pakar yang mendesak pemerintah untuk segera menetapkan kebijakan regulasi yang tegas mengenai pasar modern ini. Soal ketentuan tata letaknya, sistem kerjasama ekonominya dan lain-lain. 

Masalahnya sekarang mini market tengah menduduki posisi strategis di masyarakat. Karena lokasinya yang dekat perumahan, maka orang banyak yang berpindah langganan dari warung tradisional ke mini market tersebut. Tak dapat disalahkan karena memang umumnya harga yang ditawarkan lebih murah, mengingat pengusaha pasar modern ini rata-rata cukup bermodal untuk membeli produk dalam jumlah besar. Juga dari segi kenyamanan, ruangan tokonya ber-AC dan bersih, dan beberapa di antaranya menjual lebih lengkap dibanding warung-warung kecil. 

Jadi apa yang dapat dilakukan untuk para usahawan tradisional demi menyeimbangkan persaingan dengan usahawan modern? 

Salah satunya dapat dengan antisipasi. Sebab antisipasi akan membawa kita ke antusiasme, mengubah ancaman menjadi tantangan. Tentunya ini mesti dilakukan setidaknya oleh tiga pihak, yaitu pihak pedagang kecil, pemerintah setempat, maupun pelaku bisnis ritel. Ketiganya mesti mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan sebagai ekses dari perubahan yang akan terjadi di masa depan. 

Dari pihak pedagang tradisional tentu perlu lebih mengembangkan kualitas produknya, dan perbaikan sistem manajemen usahanya agar tak kalah saing. Dari pihak pemerintah, hendaknya segera menetapkan regulasi yang bijak di bidang usaha ritel agar tercapai tujuan bersama bidang ekonomi, yaitu menyejahterakan rakyat banyak. 

Sedang dari pihak pelaku ritel sendiri, diharapkan untuk dapat menjadi mitra masyarakat yang dapat menjalin kerjasama yang baik dan saling menguntungkan. Bentuk-bentuk franchise mini market yang sudah dilakukan selama ini, merupakan usaha yang sangat baik untuk ikut andil meningkatkan ekonomi masyarakat banyak. 

Kembali ke persoalan pasar modern Kabupaten Bangli, kini sedikitnya ada lima mini market berdiri di berbagai lokasi. Ada yang berupa perusahaan franchise, ada pula toko milik warga setempat yang telah dikembangkan menyerupai konsep mini market. Pemerintah pusat pun sejak beberapa tahun lalu, telah mengucurkan dana pembangunan mini market di salah satu desa, yaitu Desa Metra. Mini market ini nantinya akan dikhususkan untuk pemasaran hasil produk UKM Bangli. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun