Mohon tunggu...
RINATUL KHUMAIMAH
RINATUL KHUMAIMAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S3 Pendidikan Dasar FIP UNESA http://s3pendidikandasar.fip.unesa.ac.id/

Rinatul Khumaimah, M.Pd., lahir di Tuban, 24 Juli 1991. Jenjang Pendidikan S1 Pendidikan Bahasa Arab (PBA) ditempuh di Institut Agama Islam Nurul Jadid Paiton Probolinggo yang sekarang telah menjadi Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton Probolinggo lulus tahun 2012. Jenjang S2 Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah (PGMI) ditempuh di Universitas Negeri Sunan Ampel lulus Tahun 2019. Dan saat ini sedang menempuh S3 Pendidikan Dasar di UNESA Surabaya. email rinatulhumaimah701@gmail.com no. hp 088991188284

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mendekatkan Siswa dengan Agama: Solusi Pendidikan Karakter Menuju Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (ESD)

27 September 2024   11:09 Diperbarui: 27 September 2024   11:09 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memberdayakan peserta didik untuk membuat keputusan yang tepat dan mengambil tindakan yang bertanggung jawab untuk integritas lingkungan, masyarakat yang adil dan kelangsungan ekonomi, untuk generasi sekarang dan masa depan.

Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang memungkinkan individu untuk menjalani kehidupan yang sehat dan terpenuhi, membuat keputusan yang tepat dan menanggapi tantangan lokal dan global untuk mewujudkan masyarakat yang lebih berkelanjutan dan adil.

Mencakup dimensi lokal dan global dalam basis pengetahuannya, sehingga mengharuskan peserta didik untuk mendekati isu-isu yang kompleks dan saling terkait dari perspektif yang berkelanjutan.

Isu-isu yang berkaitan dengan ESD mencakup lingkungan lingkungan, ekonomi, budaya dan sosial dan mencakup degradasi lingkungan, konsumsi boros, kesehatan, kemiskinan, kerusakan perkotaan, konflik, ketidaksetaraan gender dan pelanggaran hak asasi manusia.

ESD menekankan pendekatan yang berpusat pada peserta didik, aktif dan partisipatif,

Jika pendidik tidak mengadopsi pendekatan yang mendalam, kritis dan menantang terhadap ESD, mereka berisiko mereproduksi sistem kepercayaan yang memperkuat praktik-praktik yang melanggengkan ketidaksetaraan. Contoh ceramah tradisional.

Berdasarkan pokok substansi yang terkandung dalam ESD maka skema Pendidikan untuk ESD adalah melalui pendekatan interdisipliner dengan pembeajaran berbasis masalah.

ERA INDUSTRI 4.0 DAN SOCIETY 5.0. SEBUAH KEMAJUAN ATAU KEMUNDURAN?

Masyarakat 4.0 memiliki ciri dengan pola keseharian yang sangat erat dengan sentuhan perangkat computer dan otomatisasi mesin. Aktivitas manusia diera ini semakin banyak yang diintegrasikan dengan perangkat lunak dan visual dimana internet menjadi sektor penting penunjang aktivitas manusia. Pada era 4.0 masyarakat bekerja dengan menyinergikan cloud service (data base) dalam dunia maya menggunakan internet untuk menyimpan, mencari, dan menganalisis informasi atau data.

Namun dibalik kemajuan teknologi yang dicapai oleh era 4.0 muncul kekhawatiran bahwa manusia akan dijegal oleh teknologi buatannya sendiri. Berbagai prediksi masa depan yang suram akibat dikuasai teknologi juga muncul. Kelompok tertentu yang tidak bisa menguasai teknologi akan menjadi kaum marginal yang tersisihkan sementara kelompok yang menguasai teknologi, berpeluang untuk menguasai dunia. Dari sinilah muncul gagasan Masyarakat 5.0. Masyarakat 5.0 bercita-cita menghadirkan Masyarakat yang maju dengan berpusat pada manusia itu sendiri, bukan teknologi. Teknologi sejatinya hanyalah alat yang diciptakan untuk mendukung kebaikan manusia, bukan malah merusaknya.

Masyarakat industry 4.0 lahir dengan skema yang semakin khas. Terjadi banyak perubahan diberbagai lini kehidupan manusia. Jika dulu harus kepasar untuk berbelanja sekarang Masyarakat bisa berbelanja tanpa pergi kepasar. Pada bidang Pendidikan, kemajuan digital semakin membuka akses untuk menambah wawasan, membantu proses pembelajaran, namun juga menjadi momok jika sewaktu-waktu teknologi akan menggantikan posisi seorang guru. Era 4.0 membawa manusia memiliki gaya hidup digital. Masyarakat hidup dengan perangkat digital dan menjadikan perangkat digital sebagai bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Gaya hidup ini telah mengubah kebiasaan masyarakat. Di dalam konteks pekerjaan, bagi orang yang memiliki kesibukan dan mobilitas tinggi, keberadaan perangkat teknologi akan sangat membantu dan memudahkan mereka. Misalnya, untuk mengirimkan dan menerima berkas pekerjaan, orang kini tidak selalu harus pergi ke sebuah tempat, kantor, atau pergi ke kantor pos. Orang bisa mengirimkan dan menerima berkas melalui email yang dikirim dari perangkat teknologi seperti komputer, laptop, netbook, PDA, atau Tab. Orang kini tidak perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun