Tidak ingin berdiam saja menunggu kedatangan bus tingkat, setelah mendapat informasi dari petugas di Dinas Perhubungan tentang taman kota, aku dan temanku memutuskan berjalan-jalan. Taman Balekambang namanya. Letaknya tidak jauh dari Dinas Perhubungan, hanya sekitar lima menit saja dengan jalan kaki. Pagi itu jalanan sangat padat. Banyaknya mobil yang parkir di pinggir jalan juga kendaraan yang lalu lalang membuat kami kesulitan berjalan.
Rupanya pagi itu sedang ada lomba burung di taman Balekambang. Kendaraan tidak bisa bergerak, macet. Aku dan temanku harus menerobos puluhan kendaraan bahkan melalui pinggir selokan yang bukan jelas jalan. Sampai di taman, pohon besar nan rindang menyambut kami. Orang-orang berkumpul, duduk-duduk bersama kelurga di bawah pohon besar, bercengkrama. Di tengah, sebuah arena tempat lomba burung tampak ramai. Jajaran kursi tertata rapi di depannya.
Lomba belum dimulai tapi para peserta sudah sibuk dengan peliharaannya, begitu juga panitia. Beberapa peserta lomba juga masih berdatangan. Aku dan temanku terus masuk untuk melihat-lihat. Tampak dari kejauhan sebuah kolam besar. Di sepanjang pinggir kolam banyka terlihat anak kecil. Beberapa perahu bebek terlihat. Pantas saja ramai dengan anak-anak, rupanya mereka sedang mengantri untuk naik bebek-bebek besar itu bersama ayah ibu mereka.
[caption id="attachment_163627" align="aligncenter" width="300" caption="Perahu bebek di Taman Balekambang (dok. pribadi)"]
[caption id="attachment_163630" align="aligncenter" width="300" caption="Seorang bapak sedang menyemangati burungnya yang bertanding (photo by Yula, dok. pribadi)"]
Di belakang kolam bebek terdapat kolam pemancingan ikan. Di bagian ini pengunjung didominasi bapak-bapak yang terlihat tenang dengan pancing mereka. Di samping tempat pemancingan terdapat taman reptil yang ternyata isinya bukan hanya reptil saja tapi juga burung. Taman yang cukup lengkap. Di bagian joglo yang digunakan sebagai kantor, kami sempat melihat papan informasi. Di sini biasa diadakan pertunjukan ketoprak. Selain itu juga ada jadwal manggung Koes Plus dalam waktu dekat yang bannernya terpampang besar di jalan menuju joglo. Untuk masuk taman ini tidak dikenakan biaya alias gratis.
Stadion Manahan
Ketika berjalan menuju Dinas Perhubungan, aku dan temanku melewati Stadion Manahan. Minggu kemarin stadion ini sangat ramai. Penasaran kami pun masuk. Di dalam stadion banyak pedagang menggelar dagangannya. Rupanya serupa dengan tiap kota yang kusinggahi, stadion besar seperti ini setiap hari Minggu beralih fungsi menjadi tempat wisata keluarga.
Selain banyaknya pedagang di bagian lain terdapat panggung kecil yang saat itu sedang menampilkan penyanyi cantik. Disponsori sebuah dealer sepeda motor, penyanyi itu menghibur pengunjung stadion. Orkes musik dangdut selalu berhasil menarik banyak pengunjung. Dua orang tampak berjoget di depan panggung yang hanya terbuat dari mobil box yang dibuka.
Batik Solo Trans
Puas berkeliling kota Solo naik bus tingkat Werkudara aku dan temanku meneruskan perjalanan kami dengan berjalan kaki. Di sebuah warung makan yang ramai pengunjung kami berhenti untuk makan siang, meski kesorean. Sambil menunggu hujan reda kami menikmati makanan juga penampilan live musik di warung yang bernama Es Kobar ini.