Seorang bocah perempuan tampak asyik membaca buku cerita di teras rumahnya ketika tiba-tiba dari pagar depan rumahnya muncul bocah laki-laki sepantaran dengannya.
"Lagi ngapain?" tanya si bocah laki-laki yang tak lain adalah teman sekolahnya.
"Baca-baca," jawab si bocah perempuan.
"Baca mulu, nggak capek? Mending maen ma aku?"
"Ogah, maen mulu ntar nggak pinter."
Si bocah laki-laki terdiam. Matanya berputar seolah sedang memikirkan sesuatu.
"Gimana kalo maen tebak-tebakan aja?" tanyanya.
"Tapi pake bahasa inggris ya, sekalian belajar," pinta si bocah perempuan.
Bocah laki-laki itu berpikir lagi. Tak lama dia pun mengiyakan. Saat ini dua bocah itu telah duduk berhadap-hadapan.
"Kamu dulu," kata si bocah laki-laki.
"Apa ya? Apa bahasa inggrisnya...rumah?"
"Ehmm...house! Betulkan?"
Si bocah perempuan pun mengangguk.
"Ganti aku. Apa bahasa inggrisnya orang bodoh?"
"Moron!"
"Kalo banyak?"
"Morons, pake s."
"Betul...betul. Ah, terlalu gampang pertanyaannya. Cari yang agak susah...apa ya?" si bocah laki-laki mulai berpikir.
"Aku tau. Apa bahasa inggrisnya DPR?"
"DPR?"
"Iya DPR, Dewan Perwakilan Rakyat. Masak nggak tau sih?"
"Tau. Yang sering banget masuk di tipi kan. Papaku sering liat beritanya. Ehmm...apa ya bahasa inggrisnya DPR..."
"Nyerah?" tanya si bocah perempuan.
"Aha! Aku tau. Bahasa inggrisnya DPR itu...House of Morons! Ya bener... House of Morons!"
"Loh kok House of Morons? Bukannya House of Representatives?" tanya si bocah perempuan bingung.
"Kuno! Itu kan jaman batu, sekarang sudah ganti. Makanya baca berita jangan cuma baca cerita."
"House of Morons?" ulang si bocah perempuan.
Si bocah laki-laki diam, diangkat kedua pundaknya sebagai jawaban. Tinggal si bocah perempuan yang bingung sambil menggaruk-garuk kepalanya.
[caption id="attachment_316029" align="aligncenter" width="196" caption="diambil dari google"][/caption]
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H