Tak seorangpun yang peduli pada si perempuan. Tak seorangpun menginginkannya. Tidak ibu yang telah melahirkannya. Tidak ayah yang dulu menanti kelahirannya. Bahkan dia sendiri telah muak, jijik dengan dirinya.
Perempuan ini adalah perempuan malam yang kau temui di bawah remang rembulan. Perempuan ini adalah perempuan yang mencari sesuap nasi dari peluh-peluh yang menjijikkan. Perempuan ini, perempuan malam. Perempuan inilah yang kalian sebut kupu-kupu malam. Perempuan inilah aku.
*diambil dari coretan lama di blogku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H