Benar, Hanzer terlalu memahamiku.
“Apa kau gila! Hanya karena cinta kau melawan langit dan mempertaruhkan kekekalanmu! Jika itu terjadi sertifikat kekekalanmu akan musnah dan kau harus berjuang memulainya lagi sebagai iblis kelas bawah!”
Ketua Dewan kembali mengingatkanku setelah sekian banyak hukuman aku terima beberapa bulan sebelumnya. Aku sering jatuh cinta, merasa iba, dan mengacuhkan aturan langit.
“Apa yang salah? Aku hanya tak bisa melihat laki-laki itu menderita.” Pikiranku bergerak lambat. Aku mencoba membela diri dengan sayap-sayap yang mulai bergetar, keringat dingin menjalar pelan.
“Setidaknya kamu tahu! Langit tak mengijinkan iblis untuk memberi hujan. Di buku langit, tanah itu sudah tertulis untuk menjadi tandus penuh peperangan saudara. Kau melangkahi Ketua Divisi Kekejaman! Kau sadar dengan itu?!”
Ketua Dewan kembali mencercaku, mengingatkanku pada insiden lama. Aku terbiasa menimbulkan kekacauan yang menyenangkan. Sementara aku tak bisa membiarkan lelaki yang kusuka kelelahan di antara panasnya perang. Aku ingin menyalahkan Ketua Divisi Kekejaman yang tak pergi saja dari tempat itu, namun kami sesama iblis, aku bisa apa.
“All in your head, Baby. Lupakan saja lelaki di bumi itu sebelum kekekalanmu musnah. Atau kau akan kembali iba dan rajin melanggar paraturan langit karena cintamu itu?” Hanzer menceramahiku dengan tatapan romantis.
Bagaimana mungkin aku bisa meninggalkan lelaki di bumi itu. Dia berparas indah, dia yang sering menyebut Tuhannya, dan aku sedang tergila-gila!
“Sangat sukar untuk menyentuh tubuh dan hatinya. Sekarang aku hanya ingin menjaganya.” Aku memiliki kelebihan untuk mencium aroma lidah, dan lidah semua iblis itu membeku saat mendengar keluh kesahku, begitu pula dengan ketua dewan yang bergaun hitam menjuntai dengan pedang runcing yang ia gunakan untuk mematikan iblis-iblis lalai, kecuali aku.
Bagaimana mungkin ketua Divisi Eksploitasi Seksual sepertiku akan dimusnahkan – mereka akan menangis karena ranjangnya tak akan terjamah oleh tubuh baruku. Saat itu juga aku baru sadar, aku hanya mengenakan sexy strapless bra berwarna hitam. "Ketua divisi pelacuran tak perlu gaun yang indah," kata Fleer ketua Divisi Kebohongan yang menjamahku minggu lalu.
“Baiklah. Akan ada dua keputusan akhir nantinya. Jika kau berhasil menyeretnya pada kelompokmu aku akan memaafkan kesalahanmu hari ini. Jika kau gagal, aku akan menghapus namamu sebagai ketua divisi begitu juga dengan sertifikatmu.”