Mohon tunggu...
Rina Sutomo
Rina Sutomo Mohon Tunggu... Berfantasi ^^ -

Hening dan Bahagia menyatu dalam buncahan abjad untuk ditorehkan sebagai "MAKNA"

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Rahasia (Sehat) Lansia Hong Kong di Malam Hari

1 September 2016   22:46 Diperbarui: 2 September 2016   15:13 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan adalah hal utama yang harus kita jaga. Di usia muda, dengan tubuh yang sehat kita dapat mengumpulkan uang, sedangkan di usia tua dengan tubuh yang sehat kita masih dapat menikmati uang yang telah kita kumpulkan. 

Sebenarnya banyak sekali faktor yang memengaruhi kondisi kesehatan seseorang. Di antaranya makanan yang bernutrisi, tempat tinggal yang sehat, dan olahraga yang cukup. Pola hidup sehat dapat menurunkan risiko seseorang terserang penyakit. Begitu hanya dengan para lansia. 

Tak bisa dipungkiri bahwa di usianya, lansia sangat rentan terhadap penyakit. Pada umumnya karena usianya yang sudah tua mereka akan sering mengeluhkan peyakit alami di usia tua, seperti mudah lelah dan letih, gangguan pencernaan, saluran kencing, menurunnya konsentrasi, hingga fungsi inderanya yang perlahan-lahan akan menurun. Namun, sebagian lagi dengan pola hidup yang buruk sejak muda banyak yang terserang penyakit parah, bahkan harus menjalani perawatan secara rutin.

Seperti yang sering terjadi di Indonesia. Banyak lansia yang mengeluhkan kondisi kesehatan tubuhnya setelah berusia enam puluh tahun ke atas. Namun, banyak juga yang mulai mengeluhkannya sejak lima puluh tahun ke bawah. Tak bisa dipungkiri, faktor pendapatan atau upah yang minim sering kali membuat kita tak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Selain itu, sehat atau tidaknya kondisi tempat tinggal seseorang biasanya juga akan dipengaruhi oleh faktor ekonominya (meskipun tidak secara keseluruhan).

Tak hanya itu, sebagian lansia yang hidup berkecukupan terkadang mereka malas bergerak atau berolahraga ringan sehingga hal tersebut berdampak buruk bagi kesehatan tubuhnya. Bahkan mereka yang berkecukupan pun kadang masih salah persepsi, mereka mengira dengan mengonsumsi makanan yang enak maka tubuh akan menjadi sehat. Namun, faktanya tak seperti itu. Banyak makanan enak yang tak mengandung nutrisi penting bagi tubuh. Padahal, asupan nutrisi yang seimbang, antara sayuran, buah-buahan, daging, hingga nasi semuanya dibutuhkan oleh tubuh dengan porsi tertentu.

Di Hong Kong, tak peduli mereka dari kalangan orang mampu atau orang menengah ke bawah, mereka para lansia rutin melakukan aktivitas fisik dua hingga tiga kali sehari. Bagi mereka yang masih kuat berlari mereka akan berlari mengelilingi taman. Yang lebih suka menggerakkan ototnya, pemerintah juga telah menyediakan alat bantu olahraga khusus bagi lansia. Begitu pula bagi lansia yang telah duduk di kursi roda. Mereka juga tetap dapat menggunakan peralatan tersebut, tentunya dibantu oleh perawatnya.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Salah satunya adalah alat ini. Alat ini berfungsi untuk menggerakkan otot tangan lansia yang tak dapat lagi berdiri. Mereka dapat menggunakan alat ini tanpa harus meninggalkan kursi roda mereka. Alat tersebut juga dilengkapi dengan instruksi dua bahasa (English dan Cantonese). Sehingga tak hanya penduduk lokal saja yang dapat menggunakannya.

Dok. Pribadi (taman Lai Chi Kok)
Dok. Pribadi (taman Lai Chi Kok)
Menurut penuturan salah satu lansia, mereka (lansia Hong Kong) rajin melakukan olahraga selepas makan malam sehingga malam harinya mereka dapat tidur dengan lelap. Dengan olahraga yang cukup mereka akan menghemat uang lebih banyak daripada harus digunakan untuk berobat. 

Penuturan tersebut sangatlah wajar mengingat biaya hidup di Hong Kong yang cukup tinggi dibanding dengan beberapa negara Asia yang lain. Kebutuhan mereka tak hanya sampai ketika masa hidupnya, bahkan ketika meninggal mereka juga membutuhkan ratusan juta untuk upacara kremasi dan penyimpanan abu. Dari banyaknya kebutuhan hidup itulah mereka lebih suka bekerja keras sambil tetap menjaga kesehatan mereka hingga usia tua.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Selain untuk kebahagiaan dan kepuasan, lansia di Hong Kong sangat memperhatikan kondisi kesehatan tubuhnya karena biaya untuk berobat di Hong Kong sangatlah mahal. Sedangkan jika ingin berobat (untuk penyakit parah) secara gratis di rumah sakit pemerintah mereka harus mengantre paling cepat tiga bulan setelah pendaftaran diterima.

Sebenarnya layanan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia dan Hong Kong sekilas hampir mirip. Pemerintah memang menyediakan pengobatan secara gratis, namun tentu ada syarat-syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh para pasien yang bersangkutan.

Lansia di Hong Kong tetap memilih menjaga kesehatan tubuhnya daripada harus mengeluarkan banyak uang atau harus menanti belas kasihan dari pemerintah. Selain itu, berbaring di rumah sakit dan bermain-main dengan pisau bedah bukanlah hal yang disukai oleh semua orang (kecuali yang suka oplas untuk menambah mancungnya hidung).

Para lansia memang membutuhkan makanan yang bernutrisi agar mereka tetap dapat beraktivitas dan kesehatan tubuhnya tetap terjaga. Dengan pola hidup yang sehat, tempat tinggal yang sehat serta olahraga yang cukup, mereka para lansia tetap dapat menikmati hari tuanya dengan bahagia.

Sehat itu indah. Bagaimana, apakah Anda juga tertarik untuk berolahraga?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun