Banyak yang tak paham bagaimana udara yang pengap serta debu yang beterbangan sangat tidak baik untuk kesehatan mereka. Apalagi biasanya mereka duduk di tempat tersebut dari pagi hingga malam hari. Bahkan sebagian dari mereka (TKI) berjualan makanan dengan peralatan seadanya.Â
Terkadang para pembeli tak mau tahu dari mana air yang para pedagang itu dapatkan, apakah itu air dari toilet atau air mineral, apakah air itu steril atau tidak. Bagiamana pula dengan debu yang bertebangan, tidakkah itu mempengaruhi kebersihan makanan yang dikonsumsi serta kesehatan tubuhnya? Belum lagi udara yang pengap dan tempat yang kumuh karena dekat dengan tong-tong sampah. Sering kali mereka tak menghiraukannya.
Jika mereka peduli akan kesehatan, sebenarnya banyak tempat yang dapat mereka tuju sewaktu liburan. Jika khawatir dengan biaya libur yang mahal sebenarnya mereka juga bisa membuat base camp di taman. Di taman banyak area yang dapat digelari tikar, yang dapat menampung ribuan orang tanpa harus mengganggu para pejalan kaki. Selain itu taman merupakan tempat yang sehat, bersih, sejuk dan udaranya jauh lebih segar daripada di bawah jembatan. Seperti halnya di mall-mall, di taman juga disediakan toilet yang dijaga oleh tukang bersih-bersihnya.Â
Banyak sekali kasus TKI yang telah ditangani oleh beberapa organisasi seperti JBMI dan SBMI. Dengan kerja sama dan solidaritas yang tinggi mereka berjuang untuk membantu menyelesaikan kasus-kasus TKI yang bermasalah. Mulai dari koreksi data paspor, kasus kekerasan oleh majikan, hingga kasus overcharging serta gaji yang tidak dibayarkan. Kepedulian mereka akan sesama tak hanya sampai di Hong Kong. Jika sepulang dari Hong Kong TKI harus berurusan dengan PJTKI yang memberangkatkannya, organisasi-organisasi tersebut juga bersedia untuk membantunya.
Sedang bagi organisasi keagamaan, biasanya mereka menampung para TKI yang ingin mendalami agama. Selain itu biasanya organisasi tersebut juga membuka kursus keterampilan, seperti kursus menjahit, kelas bahasa Inggris maupun kelas komputer. Meskipun hanya ada satu kali pertemuan dalam satu minggu namun mereka masih dapat melanjutkan latihannya di sela-sela kesibukannya bekerja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI