3. Mengapa tak meng-share hal baik saja, mungkin memang tidak akan menjadi perbincangan yang viral dan mendapat banyak respon. Namun apa untungnya jika kita memposting sesuatu yang viral, dan disaat yang bersamaan kita menelanjangi bangsa kita, yang mana pemerintah telah bersusah payah mendandani generasi mudanya dengan kecintaan terhadap bangsa. Tengok lagi, untuk apa pendidikan karakter di sekolah ditanamkan jika setiap harinya sebagian dari kita hanya mencekoki generasi muda dengan postingan-postingan yang tidak bermanfaat? Postingan yang menyulut emosi mereka untuk membenci satu sama lain dan mencaci satu sama lain. Â
Suatu hari dengan lancang kita hanya akan teriak bahwa generasi muda tersebut melakukan kesalahan, namun kita tak pernah sadar, kitalah yang berulang kali mencekoki mereka dengan hal-hal yang tidak seharusnya mereka lihat. Video kekerasan, tawuran yang seharusnya tidak membuat mereka penasaran. Jangan salahkan mereka para generasi muda. Mereka hidup diusia yang penuh rasa penasaran, selalu ingin mencoba hal-hal baru yang terkadang mereka tahu itu sangat membahayakan, karena mereka melihat. Adalah suatu kewajaran jika mereka belajar dari apa yang mereka lihat. Â
Postingan yang miris, video balita merokok yang telah dibagikan oleh sekian juta orang. Pernahkah kita pikirkan, bagaimana dampak video itu terhadap balita yang lain nantinya? Bukankah dengan melihatnya akan menggugah rasa keingintahuan balita lain untuk mencobanya?Â
Bagaimana pula dengan postingan preman yang ramai-ramai dibakar masa, yang telah dishare oleh sekian juta orang? Banyak orang dari negara lain berpendpat bahwa Indonesia adalah orang-orang yang bodoh karena terpecah belah oleh masalah agama (bisa dilihat di sini). Setelah ratusan video kekerasan dan aksi bakar preman beredar kembali, tanpa ragu mereka akan bilang, orang Indonesia bodoh mereka buta akan HAM. Dan, mungkin saja kita lupa bahwa pengguna Facebook bukanlah orang Indonesia saja.
Masih banyak keindahan Indonesia yang seharusnya kita posting agar dunia tahu. Kita bisa share, tunjukkan baiknya negara kita, Indonesia memang miskin ekonomi, tapi Indonesia kaya akan budaya dan keanekaragaman lainnya. Jangan jadikan Bhinneka Tunggal Ika hanya menjadi pegangan bagi para burung yang menengok ke kanan saja. Jika bukan kita yang menghargai dan mengamalkan Bhinneka Tunggal Ika, lalu siapa lagi?Â
Meskipun postingan kita tidak menjadi viral yang akan mendapat sejuta like dan seribu komentar, setidaknya kita tunjukkan bahwa Indonesia dan masyarakatnya sangat pantas untuk dibanggakan. Bukan malah bangga karena berhasil untuk memecah belah bangsa. Tak ada gunanya memposting hal-hal yang menyulut emosi sesama. Ada baiknya kita belajar menjaga dan membanggakan kebaikan bangsa. Jika ada perbaikan yang harus dituntut, baiknya kita sampaikan saja. Satu komentar yang memahami indahnya Bhineka Tunggal Ika lebih baik, daripada seribu komentar yang mengalir deras penuh hujatan.Â
Tak perlu saling menyalahkan, untuk menjadi warga negara yang baik, dimulai dari diri sendiri, lalu ajak orang lain. Bantu generasi muda menjadi generasi yang sehat, berhenti memposting hal yang dapat memecah belah bangsa dan merusak mental generasi bangsa. Mulai dari hari ini.Â
"Saya siap posting hanya untuk hal yang positif."Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H