Mohon tunggu...
Rina Susanti
Rina Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Mama dua anak yang suka nulis, ngeblog dan motret. Nyambi jualan kopi dan jualan anggrek/tanaman hias. Bisa intip blog saya di www.rinasusanti.com

Mama dua anak, penulis lepas dan blogger. www.rinasusanti.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Aktivitas Ngonten Tanpa Batas dengan IndiHome

5 Mei 2023   21:14 Diperbarui: 5 Mei 2023   21:20 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aktivitas ngonten tanpa batas dengan IndiHome 

Assalamualaikum, apa kabar Mama-mama yang salah satu rutinitas hariannya antar jemput anak sekolah? Yap,  setelah rehat karena libur lebaran, kembali pada rutinitas menyiapkan bekal sekolah, antar jemput anak dan kegiatan sehari-hari lainnya sebagai ibu rumah tangga. Lelah, iya. Kadang bosan, iya. Kadang insecure melihat teman yang karirnya sukses, iya. Hal yang manusia selama bisa dikelola ke insecurenya (insecure sesaat), selama bisa kembali fokus pada tujuan hidup, semua akan baik-baik saja.

Sekitar pukul 9 biasanya saya selesai beres-beres dan bersih-bersih rumah termasuk membereskan cucian dan menyiram tanaman  Anak-anak berangkat sekolah pada pukul setengah tujuh. Setelah leyeh-leyah sebentar sambil memantau WA, email dan timeline media sosial,  biasanya saya lanjut memasak untuk makan siang dan makan malam. Masak sekalian divideon ini, untuk konten hehehe.

Beberapa waktu lalu saya dapat tawaran dari sebuah aplikasi untuk membuat konten masak berbayar, dengan jumlah konten perbulan yang sudah ditentukan.  Agak berat, fee tidak terlalu besar karena pengikut media sosial  saya sedikit (fee disesuaikan dengan jumlah pengikut disejumlah media sosial), tapi saya ambil penawaran itu karena saya pikir ini saatnya mulai konsisten. Sebelumnya saya beberapa kali membuat video masak untuk konten instagram atau youtube tapi tanpa target, lebih sering tergantung suasana hati. 

Dari workshop tetang mencari cuan di media sosial yang pernah saya ikuti, kunci sukses dari mencari cuan di medsos adalah konsisten membuat konten. Tapi kalau tanpa embel-embel belum ada fee nya kadang semangat naik turun, dan itulah yang terjadi pada saya. Jadi saat ada tawaran ngonten masak dapat fee (walaupun ga seberapa) saya ambil sekalian menerapkan konsisten, toh sebenarnya tidak rugi juga membuat video masak (yang effortnya lumayan)  karena satu konten bisa diposting di beberapa  media sosial yang saya miliki.

Tak terasa sudah  3 bulan saya membuat konten masak berbayar. Senang banget kalau udah waktunya gajian. Sebagian penghasilannya saya jadikan modal untuk beli peralatan konten termasuk beli alat masak-memasak hahaha.  

Yang cari ide masak boleh follow ya akun Snack Video saya  hehehe
Yang cari ide masak boleh follow ya akun Snack Video saya  hehehe

Bicara soal konten, sebagai blogger (dan sudah 10 tahun jadi blogger) sudah biasa saya lakukan, biasa juga mendapat fee dari ngonten, entah itu ngonten di blog, instagram, atau tiktok tapi baru kali ini merasai rasanya dikejar target.

Niat ngoten mengisi waktu dengan hal positif dan membuat rutinitas agar tidak monoton, tidak melulu urusan rumah, maklumlah ya sebagai irt, sehari-hari lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Berusaha membuat konten positif agar tidak jadi dosa jariah.

Membuat konten video memasak  

Saya selalu membuat video dengan handphone karena lebih praktis saat mengedit. Agar hasilnya maksimal, cahaya menjadi kunci. Apapun merek handphone atau kamera kalau cahaya kurang terang, hasilnya tidak maksimal  pun jika harus diedit.

Salah satu cara menyiasati agar cahaya untuk membuat video maksimal, saya memilih  latar warna putih, latar berwarna putih bisa  berfungsi sebagai reflektor. Bukan kebetulan keramik di dapur berwarna  putih,  jadi tinggal nyalakan lampur dapur, tambah lampu LED, studio odong-odong untuk video masak yang luasnya  pun siap digunakan. Tapi karena ukurannya kecil  agak susah jika dibuat video berbentuk horizontal.

Membuat video masak untuk reels atau video youtube dengan durasi pendek adalah dengan cara merekam setiap langkah memasak dengan durasi maksimal 10 detik. Memang repot apalagi dikerjakan sendiri, masak sambil pijit-pijit hp hehehe tapi kalau sudah terbiasa enteng saja asal persiapan matang.  Seperti memastikan semua bahan masak tersedia dalam jangkauan tangan, posisi hp untuk merekam sudah tepat dsb.

Setelah take video selesai, lanjut moto-moto

Motret 

Yap, selesai take video saya tidak langsung beres-beres tapi lanjut motret di studio odong-odong di teras belakang rumah karena di area dapur cahaya terbatas kecuali memakai soft box, berhubung soft box patah dinaiki si kucing jadilah mengandalkan cahaya matahari dan reflektor untuk memaksimalkan cahaya, kadang ditambah lampu LED. Jika cahaya terlalu terang/keras, halau dengan disfuser . Waktu yang cocok untuk memotret dengan menggunakan cahaya matahari pada cuaca cerah antara jam 8 hingga 11.

Sesi foto memakan banyak  waktu karena membuat beberapa angel. Agar foto tak sekedar menghiasi feed instragram, foto juga saya unggah juga ke microstock. Sholawatin dulu supaya laku hehehhe. Alhamdulillah sudah sold 3 foto,  nilai dolarnya belum seberapa, hitung-hitung nabung aja.

Foto hidangan lebaran kemarin :) 
Foto hidangan lebaran kemarin :) 

Ternyata menggungah foto ke microstock tidak semudah  ke media sosial, ada kurasi dari pihak microstock. Jadi harus melalui tahapan editing. Untuk edit saya pake dua aplikasi snapsheed dan photoshop. 

Belajar menjadi  konten kreator yang adaptif

Tak terasa 10 tahun menjadi blogger, dari iseng corat-coret  jadi  penghasilan. Dari sekedar  menulis dengan foto alakadarnya  kini  kualitas foto mulai meningkat, belajar ngulik canva. Yap pendukung tulisan berupa foto atau desain canva terbukti lebih menarik pembaca. Sedikit banyak ini terkait dengan budaya literasi yang bergeser, budaya oral (bicara) berubah menjadi budaya baca dan kini beralih ke budaya visual.

Mau tidak mau blogger yang menjadikan blognya  penghasilan seperti saya  harus bisa beradaptasi. Kehadiran media sosial juga sangat perpengaruh, era foto sedikit tergeser oleh gambar bergerak (video) tapi tetap ya tidak semua foto bisa digantikan video begitupun sebaliknya. 

Tidak harus menguasai semuanya, tapi kuasai yang disukai

Ehm, apa blogger harus mengusai semuanya, bisa motret cakep, bikin video cakep dan desain cakep? Menurut saya sih tidak, kuasai yang kita suka agar tidak jadi beban dan enjoy menjalaninya. Masalah di kehidupan nyata udah cukup jadi beban janganlah ditambah  ribet dengan urusan konten hahahha.

Prinsip itu juga yang membuat saya ngonten di rumah khususnya dapur. Tidak mampu jadi beauty blogger, kurang budget kalau jadi blogger traveling atau kuliner, tapi betah di rumah, ya weslah manfaatin keasikan di rumah.

IndiHome memberi  kemudahan beraktivitas  dari rumah tanpa batas

Sebagai konten creator, kebutuhan internet menjadi kebutuhan penting. IndiHome adalah sebuah produk layanan internet dari Telkom Indonesia yang terdiri dari tiga layanan komunikasi dan data dalam satu paket yaitu telepon rumah (voice), internet on fiber (internet berkecepatan tinggi), dan layanan televise kabel.

Internet Provider IndiHome menggunakan Teknologi Fiber Optic sehingga kualitas IndiHome  internet cepat, stabil dan menjangkau area yang luas, tak heran jangkauan IndiHome sudah ada di 496 kota dan kabupaten di Indonesia dan jangakaun ini akan makin meluas ke banyak kota seiring waktu.

Dan kehadiran internet di sebuah kota akan meningkatkan perekonomian masyarakat, sebagai contoh kita pedagang yang awalnya hanya berjualan secara offline kini membuka juga secara online baik melalui aplikasi atau marketplace.

IndiHome menyediakan beberapa paket langganan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan, ada paket Internet Only, Internet+TV, Internet+Phone,  Paket Internet+TV+Phone atau Paket Gamer.


Referensi tulisan

https://indihome.co.id/internet

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun