Mohon tunggu...
Rina Susanti
Rina Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Mama dua anak yang suka nulis, ngeblog dan motret. Nyambi jualan kopi dan jualan anggrek/tanaman hias. Bisa intip blog saya di www.rinasusanti.com

Mama dua anak, penulis lepas dan blogger. www.rinasusanti.com

Selanjutnya

Tutup

Diary

Perjalanan Mudik Aman dan Mudah dengan Transaksi Non Tunai Bank BRI

26 Mei 2022   20:33 Diperbarui: 26 Mei 2022   20:37 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Libur lebaran telah usia, tapi kenangannya masih terasa manis. Teman-teman yang tinggal jauh dari orang tua dan sanak saudara pasti merasakan hal yang sama. Berharap lebaran tahun depan bisa bertemu dan kumpul bersama orang tua dan saudara. Benar bertemu orang tua dan saudara tidak harus menunggu lebaran bisa kapan saja tapi bagi sebagian orang harus menunggu moment lebaran untuk pulang kampung dengan alasan karena dapat THR (dari kantor) atau memang harus nabung dulu selama satu tahun untuk  bisa pulang kampung. 

Pulang kampung memang memerlukan biaya yang tidak sedikit karena selain  untuk ongkos, ada juga pengeluaran angpau untuk keponakan, berbagi kebahagian dengan orang tua dan saudara,  termasuk jalan-jalan dan kulineran, terutama menikmati makanan khas daerah yang rasanya memang beda kalau dinikmati di kota asalnya, kota dimana kita lahir dan tumbuh besar. Mungkin karena ada memori masa lalu yang tertinggal di sana. Yap hanya bukan soal rasa tapi kenangannya.

Lebaran pulang kampung plus jalan-jalan dan kulineran  lebih hemat juga dibanding sengaja jalan-jalan dan kulineran, bener ga? Ya buat saya yang budget jalan-jalannya terbatas, harus pintar-pintar ngatur, agar sekali dayung 2 – 3 pulau terlampaui.

Salah satu persiapan mudik yang saya dan suami lakukan adalah melakukan pengecekan kendaraan. Ya walaupun mudik kami tidak jauh, dari Bogor – Bandung, tetap saja ya harus memastikan performa kendaraan ok karena dalam suasana mudik perjalanan yang biasanya hanya 4 jam bisa 2 atau 3 kalinya. Dan benar saja perjalanan kami saat pulang pergi mudik ke Bandung kemarin memakan waktu 6 sampai 7 jam perjalanan! Perhitungannya dari rumah Bogor sampai rumah Ibu saya di Bandung.

Jadi sebelum mudik ke Bandung kami cek kendaraan ke bengkel, dari Bandung mau kembali ke Bogor kendaraan di cek lagi donk karena selama seminggu di Bandung kami wara-wiri. Maklum juga usia kendaraan sudah lebih dari 10 tahun hehehe, jadi ya harus rajin dicek.

Oh ya selama perjalanan pulang pergi mudik kami memaksimalkan pengeluaran dengan cara non tunai karena transaksi menjadi mudah, aman dan cepat. Kami juga jadi tidak terlalu banyak membawa uang cash atau sibuk mencari atm.

Maksimalkan layanan digital Bank BRI 

Saat ini semua layanan bank sudah terhubung dengan teknologi yang memudahkan nasabahnya bertransaksi  kapan dan dimanapun termasuk transaksi non tunai jadi kita tidak perlu keliling mencari atm. Bank BRI menyediakan banyak layanan yang memudahkan dari BRImo atau BRI Mobile banking, agen BRILINk yang tersebar di mana-mana dan transaksi QRIS.

Transaksi QRIS ini paling sering kami gunakan karena ternyata di banyak tempat termasuk tempat wisata dan kulineran, saat ini sudah banyak yang menggunakan transaksi non tunai.

Keliling kota Bandung dan kulineran

Menikmati  makanan khas daerah tidak pernah saya lewatkan saat mudik walaupun makanan serupa ada di tempat saya tinggal kini rasanya beda saja jika menikmati di kota asalnya, mungkin karena bukan soal rasa tapi kenangan yang tersimpan di sana. Misal, sepiring batagor di simpang dago ini selalu mengingatkan saya pada masa kecil dimana saya suka minta ikut Ibu ke pasar agar bisa jajan. Saat remaja, saya dan teman-teman janjian makan batagor di sini sambil curcol ala abg jaman itu.

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun