Mohon tunggu...
Rina Susanti
Rina Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Mama dua anak yang suka nulis, ngeblog dan motret. Nyambi jualan kopi dan jualan anggrek/tanaman hias. Bisa intip blog saya di www.rinasusanti.com

Mama dua anak, penulis lepas dan blogger. www.rinasusanti.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Memanfaatkan Nursery sebagai Daerah Resapan Air

24 Oktober 2021   22:03 Diperbarui: 24 Oktober 2021   22:45 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Desi, Ibu rumah tangga, rumahnya terletak di perumahan cluster, jarak dari kebun warga    sekitar  1 km,  merasakan dampak sebaliknya, air menyusut saat musim kemarau sampai pernah harus memperdalam sumur.  


Pak Ken pemilik nursery seluas 1000 meter persegi di tengah pemukiman di daerah  Ciater Tangsel, hanya memiliki satu sumur  untuk memenuhi kebutuhan air nursery seluas 1000 meter persegi. Debit air sumur berkurang saat musim kemarau, tapi kebutuhan tercukupi.


Narto, karyawan salah satu nursery di Curug Gunung Sindur, menjelaskan jika  kebutuhan air untuk menyiram nursery seluas sekitar 700 meter persegi tercukupi.

nursery pohon buah                
            googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
nursery pohon buah googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
nursery tanaman hias
nursery tanaman hias


Kekurangan air bersih berdampak serius pada kesehatan,  sosial dan ekonomi. 

Air merupakan kebutuhan yang sangat esensial dan tidak bisa ditunda ketersediaannya, karena itu kelestarian harus dijaga. Tak ada kehidupan tanpa air. 71% permukaan bumi tertutup air tapi hanya 3.5% yang bisa dikonsumsi sisanya sebesar 97.5 merupaka air laut. Dari 3.5% air yang bisa dikonsumsi   70% nya berupa air es (glester di kutub) sisanya, sekitar 30%,  ada di dalam tanah (air tanah) dan di permukaan (air danau dan sungai). Sayangnya sebagian besar air sungai dan danau di Indonesia  kini tidak bisa dikonsumsi karena sudah tercemar. Air tanah akan berkurang ketersediaanya jika tidak dijaga kelestariannya.

Air tanah dan air permukaan mengalami sirkulasi air, dimana secara teori ketersediaan air itu sifatnya konstan atau tetap.  Tapi karena air yang diserap bumi (tanah) berkurang akibat sebagian besar permukaan tanah dilapisi semen dan aspal, saat musim hujan, air yang begitu melimpah mengalir melewati sungai hingga akhirnya bermuara di laut.   Air hujan yang terserap tanah sangat sedikit, tak heran yang terjadi kemudian, air tanah menyusut, indikasinya air sumur  kering bahkan saat musim hujan.  Sementara air yang disediakan pemerintah (PDAM) jumlahnya terbatas hingga pengaliran air untuk beberapa wilayah dilakukan bergiliran. Ini  yang terjadi di kota-kota besar.

siklus air 
siklus air 


Kebutuhan manusia akan air meliputi; kebutuhan untuk dikonsumsi tubuh, kebutuhan untuk aktivitas sehari-hari (sanitasi dsb) dan kebutuhan untuk usaha atau industry. 

kebutuhan manusia akan air
kebutuhan manusia akan air

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun