PERINGATI BULAN BAHASA, SMA NEGERI 1 SUKAHAJI MENINGKATKAN BUDAYA LITERASI POJOK PUSTAKA KELAS DAN MUSIKALISASI PUISI SEBAGAI SALAH SATU Â PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA
Bulan bahasa diperingati setiap tahunnya pada bulan Oktober dan tahun ini siswa SMA Negeri 1 Sukahaji  menyelenggarakan perayaan bulan bahasa dengan  acara yang kreatif.
Pada tahun ini para anggota OSIS SMA Negeri 1 Sukahaji membuat kegiatan untuk menyambut bulan bahasa.
Lomba membuat pojok pustaka kelas dan musikalisasi puisi menjadi kegiatan utama mereka dalam menyemarakkan bulan bahasa ini
Pelaksanaan kegiatan Pojok Pustaka Kelas di SMA Negeri Sukahaji dalam rangka meningkatkan minat baca siswa," tutur Kepala SMA Negeri 1 Sukahaji  Bapak Ade Prayoga, S.Pd. Budaya membaca sangat penting untuk ditanamkan, karena membaca dapat mempengaruhi sumber daya manusia (SDM).
Kemampuan membaca adalah landasan bagi pertumbuhan intelektual. Pada masyarakat global, individu yang terpelajar menjadi sangat penting kedudukannya bagi pengembangan sosial dan ekonomi, tidak saja bagi dirinya sendiri tetapi juga keseluruhan bangsa dan negara.
Semakin terpelajar suatu masyarakat, semakin dekat masyarakat itu menuju pada suatu masyarakat madani yang dicita-citakan, yaitu adil, demokratis, beradab, dan bermutu taraf kehidupannya.
"Acara ini dibuat juga  agar para generasi muda bisa menghargai bahasa Indonesia. Selain itu saat ini peminat bahasa Indonesia sudah berkurang dan mulai tergerus. Jadi dengan adanya acara ini diharapkan agar siswa dan siswi memahami literasi dengan baik," ucap Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 1 Sukahaji Bapak Jaruki, S.Pd.
Pengarah kegiatan Guru Bahasa Indonesia, Rina Sugiartinengsih, M.Pd juga Ketua MGMP Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kab. Majalengka  memberitahukan kegiatan ini merupakan salah satu upaya penguatan literasi karena PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study) tahun 2011 menunjukkan bahwa literasi membaca siswa Indonesia masih sangat rendah. Skor rata-rata literasi membaca anak berdasarkan data tersebut adalah 428 dan masuk ke dalam peringkat empat terbawah sebelum Maroko, Oman, dan Qatar (Ina V.S. Mullis, Michael O. Martin, Pierre Foy, and Kathleen T. Drucker, 2011).
Para orang tua di Indonesia tergolong tidak gemar membaca. Hal ini ditunjukkan dari peringkat kegemaran orang tua Indonesia untuk membaca yang menunjukkan ranking 36 dari 43 negara. Data ini juga menunjukkan bahwa orang tua di Indonesia jarang menemani anak-anaknya untuk membaca di rumah.
Ketersediaan sumber bacaanpun juga menjadi kendala pembiasaan budaya membaca. Berdasarkan data CSM, yang lebih menyedihkan lagi perbandingan jumlah buku yang dibaca siswa SMA di 13 negara, termasuk Indonesia. Di Amerika Serikat, jumlah buku yang wajib dibaca sebanyak 32 judul buku, Belanda 30 buku, Prancis 30 buku, Jepang 22 buku, Swiss 15 buku, Kanada 13 buku, Rusia 12 buku, Brunei 7 buku, Singapura 6 buku, Thailand 5 buku, dan Indonesia 0 buku. Ini menyebabkan Indonesia pernah mengalami tragedy nol buku.
Maka  acara-acara seperti peringatan bulan bahasa sangatlah diperlukan agar kita sebagai generasi muda nggak lupa dengan bahasa nasional kita dan sebagai penguatan literasi.
Selain itu dengan diadakannya acara seperti ini tentu kita bisa lebih menghargai dan semakin cinta dengan bahasa Indonesia yang juga menjadi bahasa persatuan kita  sesuai dengan moto bulan bahasa Indonesia 2018 , JAYALAH BAHASA INDONESIA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H