Temaram di langit kelam
Ada rindu pada tiang kokoh yang mencap berurat dan berakar
Â
Biru tua  di kejauhan
melambai mengundang senyap dalam kesepian.
Dan maghrib pun pergi menjelma bayang-bayang.
Â
Mentari pulang tenggelam dalam peraduan
Akankah aku harus pulang?
selepas liku terjal menghampiri dan menari-nari bergelut dalam tulisan kisah satu kehidupan anak manusia.
Â
Inginnya masih meniti angan bersama impian-impian dari negeri dongeng.
Â
Tak kutahu akhir dari perjalanan yang samar
hanya harap secarik puisi kutulisÂ
Aku ingin beradu harap.....
Â
Â
Bekasi, 18 Oktober 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H