Desa Dukun, Kecamatan Karangtengah merupakan salah satu lokasi KKN-PPM UGM 2021 yang terletak di Kabupaten Demak. Terdapat area pertanian seluas 262.76 Ha di area Desa Dukun. Namun ketika musin hujan tiba, Desa Dukun digenangi banjir dan banyak warga terinfeksi penyakit Leptospirosis.
Berangkat dari permasalahn tersebut, Rina Silfiana Khoirunnisa yang merupakan salah satu mahasiswa peserta KKN-PPM UGM (Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada) Periode 2 Tahun 2021 yang melaksanakan KKN di Kecamatan Karangtengah, khususnya Desa Dukun, melaksanakan program kerja "Penyuluhan Penyakit Leptospirosis Pasca Banjir". Program Kerja tersebut berupa pembuatan leaflet edukasi yang berisi seputar informasi mengenai penyakit Leptospirosis serta penanganan dan pencegahannya.
Leptospirosis sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Biasa bakteri ini menyebar melalui urin atau darah hewan yang terinfeksi. Leptospirosis dapat menyebar melalui air atau tanah yang telah terkontaminasi urin hewan pembawa Leptospira. Gejala awal yang muncul pada penderita Leptospirosis berupa demam, sakit kepala, mual, muntah, diare, mata merah, nyeri otot, dan bintik merah pada kulit. Apabila mengalami gejala tersebut sebaiknya segera periksa ke dokter supaya segera mendapatkan perawatan.
Adapun cara mencegah Leptospirosis yaitu dengan menggunakan pakaian pelindung, sarung tangan, sepatu bot, dan pelindung mata saat bekerja di area yang berisiko menularkan bakteri Leptospira, menghindari kontak langsung dengan air yang terkontaminasi, dan menjaga kebersihan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H