Mohon tunggu...
Rina R. Ridwan
Rina R. Ridwan Mohon Tunggu... Penulis - Ibu yang suka menulis

Pembelajar Di Sekolah Kehidupan Novel: Langgas (Mecca, 2018) Sulur-sulur Gelebah (One Peach Media, 2022) Kereta (Mecca, 2023) IG: rinaridwan_23

Selanjutnya

Tutup

Bola

Kanjuruhan Tergugu

2 Oktober 2022   14:51 Diperbarui: 2 Oktober 2022   15:01 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagai warga Malang, semalam mendengar terjadi kerusuhan segera mencari informasi terkait. Bukan karena ada sanak keluarga yang ikut menjadi penonton, tetapi lebih karena kami tahu bagaimana rivalitas Arema dan Persebaya.

Sampai saya menuliskan ini, korban sudah mendekati angka 200 orang. Sangat ... sangatlah besar! Sebuah tragedi yang luar biasa bagi sepakbola Indonesia, juga bangsa ini.

Begitu banyak cerita diungkapkan. Bagaimana awal kejadian, bagaimana korban-korban berjatuhan, hingga bagaimana penanganannya. Sekeras apa pun kita berbantahan tentang siapa benar dan siapa salah, semua sudah terjadi. Bukan untuk dilupakan, tetapi tentu saja harus dijadikan pelajaran berharga.  Penyelidikan harus dilakukan hingga tuntas. Harus ada yang bertanggung jawab, bukan sekadar saling melempar kesalahan.

Semua sepakat bila kejadian didahului oleh masuknya seorang suporter saat pemain Arema melakukan permintaan maaf ke arah penonton. Tak lama, masuklah suporter lain, dan terus mengikuti. Hingga akhirnya pemain Arema segera dibawa masuk demi keamanan. Pemain Persebaya bahkan harus masuk mobil khusus untuk bisa keluar dari stadion.

Suporter yang tak puas makin meringsek, hingga pihak keamanan mulai mengambil tindakan dengan melempar gas air mata yang sebenarnya sangat dilarang FIFA untuk digunakan dalam stadion. Selanjutnya ... gas air mata dilempar kemana-mana, termasuk ke tribun penonton. Dari sinilah membuat mereka panik. Karena di tribun sebagian penonton membawa anaknya, juga banyak perempuan.

Kepanikan membuat mereka beramai-ramai mencari pintu keluar. Karena berdesakan itulah membuat suasana makin tak keruan mengingat tak semua berhasil keluar. Banyak yang mengalami sesak napas, lemas hingga terinjak penonton lain. Sementara suporter yang turun ke lapangan, bentrok dengan petugas yang jumlahnya tentu saja tak sebanyak penonton. Dari beragam video yang ada, terlihat beberapa orang berdarah-darah. Bahkan di luar stadion, mobil khusus yang mengangkut pemain Persebaya dilempari Aremania.

Bukan hanya manusia, bahkan kendaraan juga menjadi sasaran pelampiasan mereka. Ada tiga belas mobil, plus dua polisi ikut menjadi korban. Innalillahi wa inna Ilaihi raaji'un.

Sebagaimana biasa, setelah kejadian, media sosial riuh. Setelah heboh dengan kejadian KDRT rumah tangga biduan, stadion Kanjuruhan mendunia dengan kejadian yang menyesakkan.

Bagaimana tidak, ada yang kehilangan tiga keponakan sekaligus, yang masih SMP dan SMA dalam kejadian ini. Belum lagi ibu yang kehilangan anaknya, anak yang kehilangan orang tuanya, kakak yang kehilangan adiknya.  Semua berteriak, semua meminta penjelasan, semua menunggu siapa yang paling bertanggung jawab atas kejadian ini.

Kejadian ini, bukanlah yang pertama. Pada 2018 lalu ketika Arema berhadapan dengan Persib, hampir saja mengalami kejadian serupa, andai tak diantisipasi cepat. Waktu itu ada dua korban tewas. Harusnya bisa menjadi pelajaran, realitasnya?

Suporter yang begitu fanatik, harusnya juga diawasi atau dididik untuk bersikap sportif. Bahwa kalah menang adalah hal biasa dalam sebuah pertandingan. Aparat kenapa membenarkan penggunaan gas air mata, padahal FIFA sudah memberi larangan. Apakah mereka tak tahu? Kenapa tidak water canon yang digunakan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun