Kucing yang sehat, mereka tawarkan untuk diadopsi siapa saja yang bersedia lewat media sosial. Semakin hari, semakin dikenal, turut mendukung gerakan ini. Donasi makanan kucing kering dan basah, shampoo, dan lainnya datang silih berganti.Â
Setidaknya, kini mulai berkembang para pemelihara kucing kampung yang bangga dengan kucing mereka. Juga program steril untuk mengendalikan populasi kucing. Biasanya yang sudah di di steril akan dibebaskan.Â
Memelihara kucing, apa pun jenisnya, kita harus tahu dengan baik segala yang dibutuhkan. Bukan sekadar memberinya makan. Terlebih jika makanannya pun sisa manusia semua, atau disamakan manusia, seperti nasi.
Bahwa kucing tak seharusnya diberi makan duri. Kucing juga sebisa mungkin divaksin. Jika sudah memiliki anak, sebaiknya juga disteril. Karena kehamilan yang kerap bisa membahayakan kesehatan mereka.Â
Di kampung, ada seekor kucing betina yang kerap hamil, hingga perutnya menggelambir hampir menyentuh tanah, juga ada benjolan yang entah apa, tak lama kemudian dia ditemukan mati menyedihkan.
Kucing juga butuh shampoo untuk menghilangkan kutu, juga dibersihkan/dimandikan untuk menghindari jamur dikulit mereka. Makanan dijaga, juga minuman.Â
Pada kucing yang kurang minum, bisa menyebabkan dia mengalami kencing darah karena mengalami Feline Lower Urinary Tract Desease (gangguan saluran kemih bagian bawah) yang sering dialami kucing jantan. Kucing juga perlu diberi vitamin agar mampu melawan virus yang datang, seperti panleukopenia yang mematikan. Juga bakteri yang suka menyerang mata mereka hingga belekan.
Saya mengetahui sedikit tentang ini berdasar pengalaman sendiri, dan pengalaman pencinta kucing lain. Kami saling berbagi info demi kesehatan mereka. Dari komunitas juga saya jadi tahu makanan kucing apa yang kurang baik, dan harus dihindari. Kami pencinta kucing jalanan yang sering dilecehkan dan didiskriminasikan.
Sekali lagi, besar harapan kami, agar sikap rasial Anda pada hewan untuk dihentikan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H