Mohon tunggu...
Rina R. Ridwan
Rina R. Ridwan Mohon Tunggu... Penulis - Ibu yang suka menulis

Pembelajar Di Sekolah Kehidupan Novel: Langgas (Mecca, 2018) Sulur-sulur Gelebah (One Peach Media, 2022) Kereta (Mecca, 2023) IG: rinaridwan_23

Selanjutnya

Tutup

Film

Belajar dari Film "Citation"

16 November 2020   17:01 Diperbarui: 16 November 2020   17:14 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Bercerita tentang Moremi Oluwa, seorang gadis muda yang cerdas, mahasiswa pascasarjana termuda di sebuah universitas dengan dosen terbaik di negaranya, Nigeria. Salah satu dosennya adalah Profesor N'Dyare yang punya prestasi mentereng, Lulusan Harvard, AS, dan Sorbone, Perancis. Selain itu terlibat aktif dalam belasan organisasi. Kecerdasannya diakui dunia.

Oluwa yang cerdas masuk dalam tim tutorial yang dibentuknya bersama beberapa mahasiswa lain. keaktifannya, juga kefasihannya berbahasa Perancis, membuat sang profesor kepincut. Dia mencari cara untuk mendekati mahasiswinya.

Di depan Oluwa, dia mengaku tak bisa mengendarai mobil manual. Sang mahasiswi dengan sabar mengajarinya, yang secara tidak langsung membuat mereka akrab. Setelah lancar, sang profesor mencari cara lain dengan mengajak grup tutorial untuk study banding ke Dakar, Senegal selama satu pekan.

Kekasihnya, seorang calon dokter yang sudah mengendus itikad kurang baik sang profesor sempat memperingatkan Oluwa, dan melarangnya pergi. Dia mengatakan,"Beberapa pria menganggap terlalu mengenal baik sebagai izin."

Tetapi Oluwa yang merasa tak punya perasaan apa pun, menganggap sang profesor sebagai dosen yang harus dia hormati, tak mau mendengar dan memutuskan tetap pergi ke Senegal.

Tiba di sana, di antara padatnya jadwal, sang kekasih memutuskan hubungan. Tentu saja membuat Oluwa sedih.

Pada sebuah acara santai, Oluwa bertemu seorang bocah bernama Samba yang mengajaknya melihat pemandangan Pantai Tanjung Verde dari sebuah bukit. Di sana, sang profesor mengikutinya hingga peserta lain menunggu mereka hingga turun.

Profesor yang terus memerhatikan, tak putus mengikuti setiap kemana saja dia bergerak. Mencoba menghiburnya dengan kata-kata bijak, hingga merasa begitu percaya diri hendak mencium Oluwa yang sedih. Seketika Oluwa menampik dan menjauh.

Sepulang dari perjalanan tersebut, Oluwa menghindari bertemu, membuat sang profesor mencarinya dan meminta maaf atas apa yang terjadi di Tanjung Verde. Dia berharap Oluwa mau kembali ke kelasnya. Masih dilanda rasa penasaran, sang profesor mengadakan acara paskah di rumahnya dan mengundang anggota tutorial kembali. Oluwa tiba-tiba merasakan perutnya mulas, hingga cukup lama menghabiskan waktu di kamar kecil.

Saat keluar, dia mendapatkan teman-temannya sudah tak ada. Dia memutuskan untuk segera pulang, tetapi sang profesor meminta bantuannya untuk membersihkan bekas pesta yang dibuatnya. Saat itulah dia beraksi, memaksa Oluwa untuk memenuhi hasrat seksnya. Oluwa yang sudah ditekan dan dirobek celana dalamnya berontak dan berhasil melarikan diri.

Sang profesor dengan licik melaporkan pada pihak universitas bahwa Oluwa menawarkan hubungan badannya demi nilai tesis yang sudah dibuatnya. Berdasarkan aduan tersebut diadakanlah sidang di universitas tersebut dengan panelis dari civitas akademika.

Profesor dan Oluwa, masing-masing didampingi oleh seorang penasihat hukum. Dengar pendapat berlangsung cukup sengit. Profesor dengan pintar memutar balik fakta. Sementara Oluwa yang masih muda, beberapa kali menanggapi dengan cukup emosional.

Sang penasihat hukum dengan sabar mengendalikan, juga mengingatkannya. Dia mengatakan,"Batas menggoda dan pelecehan itu tipis sekali, terutama saat satu pihak punya kuasa terhadap pihak lainnya."

Merasa tekanan yang begitu berat, dan merasa dirinya akan dikalahkan sang profesor. Oluwa tanpa sengaja bertemu dengan Vicente Cardosa. Dia mengejarnya ke Senegal, berharap bisa mendapatkan petunjuk yang bisa mendukungnya. Dosen senior sang profesor yang ditemuinya, memilih tak mendukungnya. Dia yakin bila bekas mahasiswanya itu adalah lelaki baik-baik.

Saat Oluwa di losmen, seseorang melempari kertas berisi alamat. Dia pun mengikutinya. Siapakah yang Oluwa temui, dan bagaimana selanjutnya? Berhasilkan Oluwa mengungkap kebenaran? Silakan menyaksikan sendiri film yang baru saja dirilis Netflix.

Kisah Moremi Oluwa bisa terjadi di mana saja, termasuk yang beberapa waktu lalu sempat meruyak di sebuah kampus ternama di sini. Kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh oknum dosen. Bukan hal yang baru terjadi. Selalu berulang dan berulang di mana saja. Tetapi adakah kita mendengar penyelesaiannya dengan terbuka dan bisa diketahui semua?

Yang menjadi pertanyaan, kenapa perempuan yang lebih banyak disalahkan? Kenapa murid/mahasiswa yang notabene punya kekuasaan lebih rendah atas guru/dosen seolah juga tak berhak mendapatkan keadilan?

Lalu, siapakah yang sebenarnya perlu dididik?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun