Mohon tunggu...
Rina R. Ridwan
Rina R. Ridwan Mohon Tunggu... Penulis - Ibu yang suka menulis

Pembelajar Di Sekolah Kehidupan Novel: Langgas (Mecca, 2018) Sulur-sulur Gelebah (One Peach Media, 2022) Kereta (Mecca, 2023) IG: rinaridwan_23

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Televisi, Riwayatmu Kini

24 Agustus 2020   14:10 Diperbarui: 24 Agustus 2020   14:16 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tontonan begitu bebas menguar segalanya. Harusnya tak lagi perlu disamarkan dada atas yang terbuka atau memotong adegan ciuman, sementara di realitas, semakin tak terbendung yang membuka dan mempertontonkan kemesraan tanpa risi.

Entah kemana perginya tuntunan yang harusnya menjadi landasan terbaik. Porgram luar di Indonesiakan dengan bangga. Seolah bangsa ini tak memiliki apa pun untuk dibanggakan. Pemirsa kehilangan identitas tanpa merasa. Adab beralih kiblat dengan semakin permisifnya masyarakat menerima segala dari luar yang disandingkan dengan kata modernitas.

Lalu ketika tontonan menjadi inspirasi para pelaku kejahatan untuk memerkosa, merampok, membentak orang tuanya, dan lainnya, tak pernah dianggap sebagai hal serius. Belum lagi kumpulan ibu-ibu paranoia penggemar berat sinetron poligami yang tayang setiap hari, pada suami sendiri. Asal ada perilaku yang sama dengan apa yang dilakukan para pelakon, sudah disimpulkan sendiri. Menguar kehidupan perkawinan sekarang ini menjadi kebiasaan yang banyak mendapat simpati.

Suami istri bukan lagi berfungsi sebagai pakaian yang saling menutupi. Apa pun keburukan dan kekurangan pasangan menjadi santapan para penggemar infotainment . Semakin dibuka, semakin banyak yang menguar pujian sebagai orang yang 'apa adanya'. Batas sudah tak lagi ada. Hidup bagai berada di sebuah akuarium berkaca bening.

Pernahkah ada penelitian tentang dampak sebuah tontonan di sini? Bukankah para pemirsa tak semuanya mampu menyaring apa yang ditontonnya. Adakah pula yang masih memikirkan manfaat tontonan yang disajikan dibanding dengan mengejar rating semata?

Semoga pada momen hari jadi ini, ada evaluasi, bukan sekadar heboh berselebrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun