Mohon tunggu...
Rina R. Ridwan
Rina R. Ridwan Mohon Tunggu... Penulis - Ibu yang suka menulis

Pembelajar Di Sekolah Kehidupan Novel: Langgas (Mecca, 2018) Sulur-sulur Gelebah (One Peach Media, 2022) Kereta (Mecca, 2023) IG: rinaridwan_23

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

10 Pelajaran dari Film "1917"

8 Februari 2020   07:12 Diperbarui: 8 Februari 2020   07:15 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Seringnya kita memberi penghiburan dengan dusta yang sebenarnya tak akan mengubah keadaan, sebagaimana kesadaran rekannya itu, bahwa Blake akan kehabisan darah akibat penusukan yang dilakukan oleh musuh,  dan tak akan tertolong karena mereka jauh dari mana pun, plus tak ada petugas medis.

5. Dalam perjalanan, Schofield tanpa sengaja bertemu dengan seorang perempuan dan bayi perempuan. Mereka tak memiliki makanan atau susu. Tanpa ragu, sang kopral memberi semua simpanan makanan yang dimiliki, plus susu sapi yang dia ambil dari tempat sebelumnya.

Dalam keadaan apa pun, kita bisa menolong siapa saja. Tak ada yang kebetulan di dunia ini. Saat kita dihadapkan pada situasi seperti itu, Tuhan sering memberi 'ujian' pada kewarasan kita. Masihkah nurani bertahta saat melihat wajah bayi yang tak berdosa.  Walau tak saling mengerti bahasanya, mereka bisa saling berkomunikasi lewat bahasa 'ketulusan'.

6. Perjalanan hidup, kadang kala tak seiring dengan apa yang direncanakan manusia. Sudah begitu payahnya kita untuk mencapainya, diujungnya kita hanya menerima penolakan. Kita tak boleh hanya sekadar marah, atau merutuk keadaan. Namun usaha untuk menyelamatkan sesuatu yang lebih besar dari keadaan kita, tetap harus dilakukan.

"Harapan, bisa menjadi hal yang paling berbahaya." Demikian kata Kolonel Mac Kenzi  saat dia hampir saja mengabaikan perintah dari atasannya langsung karena merasa yakin dengan apa yang dilakuka serta berharap menjadikan hari itu sebagai hari kemenangan.

7. Dari kejadian yang sama kita bisa mengambil pelajaran, bahwa kita tak akan mampu meyakinkan setiap orang. Akan selalu ada orang yang menyepelekan kita, bahkan tak menganggap keberadaan kita, walau kita mencoba menolongnya.

8. "Waktu adalah musuh."

Demikian yang tertulis pada gambar film 1917. Pesan implisit, yang tak jarang menampar kesadaran kita sebagai makhluk yang mudah lupa. Saat waktu yang begitu berharga tak kita hargai. Bagi Schofield dan Blake, waktu menjadi musuh yang menakutkan jika mereka tak mampu tiba pada saat yang tepat.

9. Pesan terbesarnya ada pada kata cinta. Rasa itulah yang membuat dua prajurit yang memiliki tekat dan merasa  mampu melakukan perintah atasan walau harus melalui tempat para musuh yang bisa membunuh mereka kapan saja, demi menyelamatkan banyak rekannya dan seorang kakak yang dia sayangi.

10. Cerita yang diambil dari kisah nyata ini juga bisa menjadi bukti, bahwa memang ada manusia yang seolah memiliki 'tujuh nyawa'. Terkena kawat berduri yang bisa saja membuatnya tetanus dan mati, dia bertahan. Terkena reruntuhan ledakan, dia bangkit dalam keadaan yang tak bisa melihat akibat matanya yang terkena debu. Di tembak, di hajar, dan lainnya dia bertahan hingga ke garis akhir.

Walau Joachim Phoenix sangat menawan memerankan seorang Joker, akting George Mac Kay di film ini tak kalah menawannya sebagai William Schofield. Namun, Sam Mendes  ... memang keren pol sebagai sutradara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun