Mohon tunggu...
Rina R. Ridwan
Rina R. Ridwan Mohon Tunggu... Penulis - Ibu yang suka menulis

Pembelajar Di Sekolah Kehidupan Novel: Langgas (Mecca, 2018) Sulur-sulur Gelebah (One Peach Media, 2022) Kereta (Mecca, 2023) IG: rinaridwan_23

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Mana Adab Ketimuran Itu?

10 April 2019   09:25 Diperbarui: 10 April 2019   09:35 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Membaca tentang Audrey, siswi yang dianiaya para pelajar lain, membuat sedikit mual perut ini. Begitu parahnya degradasi moral saat ini. Terutama pada generasi yang nantinya akan menjadi masa depan negeri ini. Gadis 14 tahun di siksa dan juga dilecehkan 12 anak SMA?

Inikah hasil modernisasi itu? saat semua yang dahulu dianggap tabu menjadi serba permisif hanya karena ribuan alasan yang ujungnya selalu mengatas namakan kemajuan?

Sebagai perempuan, sejak dahulu, orangtua selalu mengajarkan bagaimana bersikap dari bagaimana kita tertawa hingga duduk yang santun. Bukan ngakak yang sudah dianggap biasa saat ini, bukan duduk ngangkang yang juga sudah dianggap lumrah.

Bagaimana bisa sesama perempuan melecehkan 'adik'nya dengan menusuk alat vitalnya agar tak perawan lagi. Apa salah Audrey pada mereka yang begitu arogan bersama 'geng'nya. Hingga mereka sedikit pun tak merasa bersalah dan menertawakannya. Bagaimana mereka dididik selama ini? lalu apa yang mereka dapatkan dari hasil didikan tersebut?

Budaya barat yang tak terbendung, hanya ditiru yang mudah dan enaknya saja. Padahal banyak yang tak sesuai dengan adat ketimuran yang dulu begitu kita junjung tinggi. Bergaul bebas, berkata semaunya, pandai menghujat bahkan juga sudah mengenal apa saja lewat internet dengan begitu mudah. Tanpa tahu bagaimana menyaringnya.

Gaya kekinian, dan hedonism seakan jadi simbol pergaulan tersendiri bagi para alay. Entah kemana adab ketimuran itu. Entah menguap ataukah sudah tercemar dengan teladan para orang tua yang sekarang tak mau kalah bersaing untuk eksis dengan anak-anak muda lewat beragam unggahan di media sosialnya.

Bangsa yang sekarang riuh dengan segala kata-kata di media sosial. Yang riuh di WA grup dll. Hingga akhirnya keriuhan itulah yang jadi pemicu banyak konflik termasuk pada apa yang menimpa Audrey. Hanya sedikit gadis sekarang yang masih bangga dengan adab ketimurannya. Karena kebanyakan mereka menghadapkan kiblatnya ke Barat.

Semoga pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Semoga juga para orang tua bisa menjadikan kejadian ini sebagai 'alarm' bahwa anak-anak kita semua bisa saja berada di posisi Audrey atau pun pelaku suatu saat nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun