Mahasiswi UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan memberikan penyuluhan tentang “Pendidikan Pra-nikah dalam Rangka Menekan Angka Perceraian Rumah Tangga” di lingkungan RW 03 Kelurahan Kebon Kangkung, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Jum’at (19/7/2022).
Kegiatan penyuluhan yang dilakukan mahasiswi KKN TEMATIK UPI Kelompok 61 dengan tema “Desa Ramah Perempuan” ini menyasar para gadis hingga para ibu rumah tangga. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan edukasi mengenai peran suami dan istri agar dapat menciptakan keluarga yang harmonis, damai, dan tentram dalam menjalin cinta dan kasih serta menekankan akan pentingnya pendidikan. Mengingat meningkatnya angka pernikahan di kalangan remaja dan angka perceraian rumah tangga.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswi UPI dari perwakilan Kelompok KKN 61 yang bertempat di Kelurahan Kebon Kangkung. Kelompok ini beranggotakan 5 orang yang diketuai oleh Kirana Dwi Syafira dengan anggota Alifia Putri Laksana, Rina Nur Zaenab, Sintha Rahayu Mulyana, Vidra Putri Gunawan. Dengan dosen pembimbing Bapak Hernawan, S.Pd., M.Pd. dan bekerja sama dengan Kesbangpol Kota Bandung.
Kegiatan ini dilakukan secara door to door (mendatangi ke setiap rumah) dengan metode wawancara. Diketahui dari hasil wawancara 30 responden, 15 diantaranya yaitu:
- 7 responden tidak mengetahui tentang Pendidikan Pra-nikah (belum menikah)
- 5 responden sebelum menikah tidak mendapatkan Pendidikan Pra-nikah (sudah menikah)
Selama kegiatan berlangsung, ada hal menarik yang kami temui. Kami bertemu dengan 3 perempuan hebat atau bisa disebut dengan single mom/single parent. Yang kemudian memberikan wejangan kepada kami “Pokonya jadi perempuan jangan terlalu bergantung sama laki-laki”. Dengan wejangan tersebut, semoga menjadi motivasi untuk kita para calon ibu yang siap jadi miss independent di setiap situasi dan kondisi.
Harapannya dengan diadakan kegiatan penyuluhan Pendidikan Pra-nikah ini, para gadis dan para ibu rumah tangga dapat mengetahui apa saja yang perlu disiapkan atau diperbaiki sebelum dan sesudah menikah yang pasti pendidikan harus dimantapkan, mental yang harus disiapkan, dan kemapanan sehingga dapat menciptakan keluarga samawa (sakinah, mawaddah, warohmah).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H