Mohon tunggu...
Rina Lesmana
Rina Lesmana Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Only For Coursework

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Biaya Pendidikan untuk Meningkatkan Kualitas Generasi Bangsa

28 November 2024   11:13 Diperbarui: 28 November 2024   11:21 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam membangun bangsa yang maju. Tanpa pendidikan yang berkualitas, mustahil suatu negara dapat bersaing di kancah global. Namun, pendidikan yang berkualitas membutuhkan pendanaan yang memadai. Biaya pendidikan menjadi faktor penting yang mendukung seluruh elemen pembelajaran, mulai dari penyediaan fasilitas, pengembangan kurikulum, pelatihan tenaga pengajar, hingga aksesibilitas pendidikan bagi seluruh masyarakat.

Menurut Arikunto (1998), biaya pendidikan mencakup segala pengeluaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Pandangan ini menekankan bahwa biaya pendidikan tidak hanya soal nominal, tetapi lebih kepada alokasinya yang harus mendukung pencapaian tujuan pendidikan, seperti meningkatkan kemampuan intelektual, moral, dan keterampilan siswa. Tanpa biaya yang memadai, proses pembelajaran akan terganggu, dan hasilnya tidak maksimal.

Urgensi biaya pendidikan semakin terasa ketika melihat kenyataan bahwa banyak siswa di Indonesia yang masih menghadapi keterbatasan akses karena kendala ekonomi. Padahal, pendidikan adalah hak dasar yang seharusnya dapat dinikmati oleh setiap individu, seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31. Dalam hal ini, pemerintah dan masyarakat perlu menyadari pentingnya penyediaan dana yang memadai untuk memastikan pemerataan dan kualitas pendidikan.

Arikunto juga menyoroti bahwa biaya pendidikan memiliki berbagai komponen, seperti biaya langsung (direct cost) yang meliputi pengeluaran sekolah dan siswa, serta biaya tidak langsung (indirect cost) yang mencakup kontribusi masyarakat dalam mendukung proses pendidikan. Oleh karena itu, urgensi biaya pendidikan tidak hanya berada di tangan pemerintah, tetapi juga membutuhkan partisipasi masyarakat melalui pajak, donasi, atau bentuk dukungan lainnya.

Tanpa biaya pendidikan yang memadai, sekolah akan kesulitan menyediakan fasilitas yang memadai, guru akan kurang termotivasi karena minimnya insentif, dan siswa akan kehilangan kesempatan untuk berkembang optimal. Sebaliknya, jika dana pendidikan dikelola dengan baik, maka hasilnya akan terlihat dalam bentuk peningkatan kualitas lulusan, inovasi dalam metode pembelajaran, dan munculnya generasi yang kompeten di berbagai bidang.

Kesimpulannya, biaya pendidikan bukan sekadar pengeluaran, melainkan investasi jangka panjang yang menentukan masa depan bangsa. Sebagaimana pandangan Arikunto (1998), pengelolaan biaya pendidikan yang tepat dapat memastikan tujuan pendidikan tercapai. Pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat perlu berkolaborasi untuk memberikan prioritas lebih pada pendanaan pendidikan, sehingga tidak ada lagi generasi yang tertinggal hanya karena keterbatasan akses ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun