Pengendalian hama harus dilakukan dengan tepat. Tepat waktu dan tepat obat pengendali yang digunakan. Tepat waktu berarti, pengendalian hama harus dilakukan pada waktu yang tepat tidak boleh terlambat. Tepat obat, berarti obat yang digunakan harus tepat jenisnya berdasarkan serangan hama dan tepat dosisnya.
Pengendalian hama dilakukan sesuai dengan serangan yang terjadi. Pada umumnya serangan hama yang sering menyerang tanaman terong antara lain: penggerek pucuk dan buah terong, wereng daun, kutu putih (whitefly), thrips, aphid, kumbang lembing, penggulung daun, penggerek batang, kumbang melepuh, tungau merah dan penyakit daun lainnya.
Ada dua jenis obat yang dapat digunakan untuk mengendalikan serangan hama yaitu pestisida organik maupun pestisida kimia. Dalam pengalaman saya, terong termasuk tanaman yang kuat menghadapi serangan hama. Sehingga pengendaliannya tidak terlalu sulit dilakukan.
Saya pribadi, lebih menyarankan pengendalian hama dilakukan dengan ramah lingkungan dengan menggunakan pestisida organik. Meskipun dalam kondisi tertentu penggunaan pestisida kimia tidak bisa dihindari. Pekebun harus bijak menentukan pestisida yang digunakan sesuai kondisi di lapangan.
Panen
Setelah proses panjang yang dilakukan, tibalah saatnya momen paling ditunggu-tunggu. Panen perdana dapat dilakukan pada usia 70-80 hst. Panen selanjutnya bisa dilakukan 3 atau 7 hari sekali.
Dalam proses pemanenan harus diperhatikan dengan baik.Jangan sampai cabang tanaman terong patah ataupun tergores dapat menjadi penyebab datangnya serangan jamur. Agar proses pemanenan aman dapat menggunakan gunting atau pisau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H