Penanaman dapat dilakukan pada lahan yang telah diolah atau media yang telah disiapkan. Benih yang telah disemai dapat dilakukan pindah tanam pada usia 15-30 hari hss.Â
Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari agar benih yang dipindah tidak layu dan stres akibat terkena sinar matahari. Dalam proses tanam juga harus memperhatikan jarak antar tanaman.Â
Jarak antar tanaman tidak boleh terlalu rapat agar pertumbuhan maksimal. Idealnya adalah 40 cm x 50 cm. Kita bisa memilih jarak yang kita inginkan sesuai kondisi lahan.Â
Perawatan
Setelah proses pindah tanam dilakukan, langkah selanjutnya melakukan perawatan. Perawatan meliputi penyulaman atau penyisipan, pembersihan gulma, dan pemupukan.
Penyulaman atau penyisipan tanaman dapat dilakukan pada usia 10 hst, penyulaman atau penyisipan ini dilakukan untuk memastikan tanaman tumbuh dengan maksimal. Setelah itu gulma juga harus dibersihkan dengan teratur, terutama pada usia 0 sampai 30 hst. Jangan sampai gulma menghambat pertumbuhan tanaman.
Setelah penyulaman dilakukan, langkah selanjutnya adalah pemupukan. Pemupukan pertama dilakukan pada 11-15 hst disusul pemupukan kedua dan seterusnya pada 15 hari berikutnya. Intensitas pemupukan dilakukan sesuai dengan pertumbuhan tanaman.
Pemupukan seimbang harus terus dilakukan secara rutin agar pertumbuhan dan hasil tanaman terong lalap dapat maksimal.Â
Pengendalian Hama
Pengendalian hama harus dilakukan dengan tepat. Tepat waktu dan tepat obat pengendali yang digunakan. Tepat waktu berarti, pengendalian hama harus dilakukan pada waktu yang tepat tidak boleh terlambat. Tepat obat, artinya obat yang digunakan harus tepat jenisnya berdasarkan serangan hama dan tepat dosis.