Mohon tunggu...
Rinaldi Syahputra Rambe
Rinaldi Syahputra Rambe Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Perpustakaan Bank Indonesia Sibolga

Anak desa, suka membaca, menulis dan berkebun. Penulis buku "Etnis Angkola Mandailing : Mengintegrasikan Nilai-nilai Kearifan Lokal dan Realitas Masa Kini". Penerima penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2023 dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas).

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Aksi Tipu-tipu QRIS "Palsu": Pentingnya Pengetahuan Transaksi yang Aman

11 April 2023   16:56 Diperbarui: 12 April 2023   12:50 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi QRIS.  Foto: qris.id

Aksi penipuan yang viral menggunakan QRIS di beberapa mesjid di jakarta baru-baru ini menyentak kita semua. Pasalnya modus penipuan dengan menggunakan QRIS baru pertama kali terjadi.

Sebelumnya pada tahun 2022 (Kompas.com, 09/08/2022) seorang pengguna media sosial twitter dengan nama akun @MrOngDedy pernah melakukan simulasi celah yang memungkinkan terjadinya penipuan dengan menggunakan QRIS.

Pada simulasi ini, ia melakukan transaksi dengan QRIS bagaimana lazimnya digunakan. Kemudian yang bersangkutan menunjukkan bukti transaksi pembayaran telah berhasil melalui layar ponsel kepada kasir.

Kasir lalu mengambil foto bukti pembayaran untuk kemudian dikirimkan ke tim lain, sebagai bukti transaksi telah dibayarkan. Setelah mengambil foto, kasir menganggap transaksi sudah lunas secara otomatis barang yang dibeli pun bisa langsung dibawa oleh pemilik akun tersebut. Sekali lagi, ini hanya simulasi celah yang mungkin terjadi.

Berbeda dengan kasus penipuan yang terjadi di beberapa masjid di jakarta. Aksi tipu-tipu QRIS palsu dilakukan dengan membuat QRIS yang menyerupai QRIS asli. Ketika jama'ah mesjid melakukan pembayaran dengan menggunakan QRIS palsu tersebut, uang yang ditransfer tidak masuk ke merchant atau rekening mesjid yang seharusnya menerima pembayaran. Melainkan, uang tersebut justru masuk ke rekening penipu.

Penipu sedang mengganti QR Code QRIS di salah satu mesjid di Jakarta. Foto: okezone.com
Penipu sedang mengganti QR Code QRIS di salah satu mesjid di Jakarta. Foto: okezone.com

Modus seperti ini tergolong baru. Sehingga perlu kewaspadaan lebih dalam melakukan transaksi non tunai dalam bentuk apapun termasuk transaksi menggunakan QRIS maupun merchant biasa. Bisa jadi, penipuan serupa menimpa sektor usaha yang menggunakan QRIS sebagaimana terlihat pada simulasi penipuan di atas.

Mengingat penggunaan QRIS yang terus bertambah. Mengharuskan kita untuk selalu waspada dan berhati-hati dengan pelbagai modus yang mungkin  terjadi. Penipuan semacam ini sangat besar kemungkinannya untuk mengintai siapa saja.

Kemudahan transaksi yang ditawarkan QRIS membuat orang tertarik untuk menggunakannya. Di kota-kota besar penggunaan QRIS sudah menjadi kebiasaan dalam bertransaksi. Berbeda dengan di daerah sistem transaksi masih didominasi  pembayaran tunai.

Akan tetapi, seperti halnya dengan teknologi lain, penggunaan QRIS juga memiliki risiko keamanan yang harus diperhatikan, seperti adanya aksi tipu-tipu QRIS palsu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun