Mohon tunggu...
Rinaldi Syahputra Rambe
Rinaldi Syahputra Rambe Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Perpustakaan Bank Indonesia Sibolga

Anak desa, suka membaca, menulis dan berkebun. Penulis buku "Etnis Angkola Mandailing : Mengintegrasikan Nilai-nilai Kearifan Lokal dan Realitas Masa Kini". Penerima penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2023 dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas).

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Masalah Sampah adalah Tanggung Jawab Bersama

7 Maret 2023   16:55 Diperbarui: 4 April 2023   08:24 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyelamatkan lingkungan hidup dimulai dari tindakan awalmu dengan membersihkan dan melestarikan. - Anonymous

Sampah merupakan salah satu persoalan lingkungan yang masih membutuhkan perhatian lebih dalam. Persoalan sampah tidak hanya menimbulkan dampak lingkungan yang buruk, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu, penanganan sampah menjadi sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Persoalan sampah di Indonesia sangat kompleks. Jumlah sampah terus meningkat dan masih banyak yang tidak terkelola dengan baik. Padahal, sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan kerusakan lingkungan, seperti pencemaran air, tanah, dan udara.

Salah satu faktor utama penyebab persoalan sampah di Indonesia adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menangani sampah dengan baik. Banyak masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan, tidak memilah sampah dengan benar, dan tidak memahami dampak buruk dari perilaku tersebut.

Hal tersebut terjadi akibat kurangnya edukasi tentang dampak buruk yang timbul akibat sampah yang tidak dikelola dengan baik. Selain itu, kurangnya infrastruktur penanganan sampah di beberapa daerah juga menjadi masalah serius. Beberapa daerah masih mengandalkan pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) yang tidak memadai dan tidak ramah lingkungan, sehingga menimbulkan masalah pencemaran dan bau yang tidak sedap.

Presentase Sampah Berdasarkan Jenisnya

Jumlah sampah nasional selama tahun 2022 berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup sebesar 68,5 juta ton dengan komposisi didominasi oleh sisa makanan sebesar 41,56%, diikuti oleh sampah plastik sebesar 18,52%, ranting/kayu sebesar 13,19%, kertas/karton 11,06%, logam 2,91%, kain 2,55%, karet/kulit 1,69%, kaca 1,96%, dan sisanya sebesar 6,56%.

Dari data di atas jumlah sampah organik jauh lebih besar dibandingkan sampah non organik, demikian terlihat dari data yang menunjukkan presentase sampah organik sebesar 65,8% apabila sampah dikelompokkan menjadi sampah organik dan non organik.

Berdasarkan sumbernya, sampah rumah tangga menjadi penyumbang terbesar, sebesar 39,62%. Setelah rumah tangga, penyumbang terbesar kedua adalah sampah perniagaan, mencapai 21,07%. Sementara pasar menyumbang sebesar 16,8%, kawasan sebesar 7,14%, perkantoran sebesar 5,97%, dan yang lainnya sebesar 3,32%.

Dari jumlah sampah di atas, Kementerian Lingkungan Hidup merilis sebesar 64,52 % sampah sudah terkelola dengan baik selama tahun 2022. Masih tersisa sekitar 35,48 % yang belum dikelola dengan baik. Tentu ini menjadi tanggung jawab kita semua.

Solusi Persoalan Sampah Kita

Sampah organik dengan jumlah presentase yang lebih besar bisa diolah menjadi kompos. Saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi bila sampah organik yang begitu besar diolah menjadi kompos?". Apakah  kompos tersebut dapat mengembalikan kesuburan tanah kita yang terus menurun?.  Apakah kita akan melihat kembali negeri kita yang subur dan indah seperti dalam lirik lagu 'Kolam Susu'? 'Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman'.

Bila demikian halnya yang terjadi, mungkin ibu pertiwi akan tersenyum melihat kembali negeri kita. Gambarannya seperti potongan lirik lagu ''Ibu Pertiwi''.

Kulihat ibu pertiwi
Kami datang berbakti
Lihatlah putra-putrimu
Menggembirakan ibu

Ibu kami tetap cinta
Putramu yang setia
Menjaga harta pusaka
Untuk nusa dan bangsa

Selain pengolahan sampah organik, sampah non organik juga dapat dimanfaatkan kembali. Bisa diolah menjadi bahan yang memiliki nilai ekonomis dan membuka lapangan pekerjaan yang baru.

Untuk mengatasi masalah sampah, pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam meningkatkan kesadaran dan memperbaiki infrastruktur penanganan sampah. Pemerintah dapat meningkatkan peran dalam mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang baik dan memberikan sanksi kepada mereka yang membuang sampah sembarangan. Selain itu, masyarakat juga dapat melakukan hal-hal sederhana seperti memilah sampah dengan benar, mengurangi penggunaan plastik, dan melakukan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam jangka panjang, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam mengembangkan teknologi dan solusi alternatif untuk mengatasi persoalan sampah. Salah satu solusi yang sedang dikembangkan adalah teknologi daur ulang yang dapat mengubah sampah menjadi energi atau bahan baku yang berguna. Dengan begitu, sampah dapat diubah menjadi sumber daya yang berharga bagi lingkungan dan masyarakat.

Kesimpulannya, persoalan sampah di Indonesia adalah masalah serius yang harus ditangani dengan serius. Kesadaran masyarakat dan infrastruktur penanganan sampah yang baik menjadi kunci dalam menyelesaikan masalah ini. Oleh karena itu, peran semua pihak sangat penting dalam menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat dengan menangani sampah dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun