Pada usia 20-30 hari (sedikitnya telah memiliki 6 helai daun ) bibit sudah bisa dipindah ke media tanam yang sudah disiapkan sebelumnya. Â
Penanaman dan Perawatan
Benih yang sudah berumur 20 -- 30 hari dan sudah memiliki enam helai daun sudah bisa dipindah ke media tanam. Dilakukan perawatan secara rutin. Pemupukan pertama dilakukan satu minggu setelah tanam dengan menggunakan pupuk organik apabila metode yang digunakanm organik. Cabai yang ditanam dengan metode konvensional dipupuk menggunakan pupuk kimia.
Pupuk yang digunakan pada fase vegetatif berbeda dengan pupuk pada fase generatif. Pada fase vegetatif kandungan pupuk lebih dominan pada kandungan nitrogen yang tinggi.Â
Sedangkan pada fase generatif pupuk yang digunakan adalah pupuk yang mengandung unsur posfor dan kalium. Pemupukan dengan sistem kocor dilakukan seminggu sekali secara berkala dengan komposisi 1 sendok teh pupuk dilarutkan dalam 1 liter air. Disiramkan sebanyak 200 ml di sekitar tanaman cabai.Â
Pengendalian Hama
Hama pada tanaman cabai sangat rentan. Mulai dari kutu-kutuan, semut, belalang, dll. Penanganannya tentu berbeda tergantung hama yang menggangu. Kutu-kutuan dan belalang pengendalian hamanya bisa menggunakan pestisida organik bagi cabai  yang ditanam secara organik dan pestisida kimia bagi tanaman cabai konvensional.Â
Pengendalian hama dilakukan apabila terlihat ada gejala serangan hama, jangan sampai terlambat. Akibatnya akan fatal bahkan bisa menyebabkan gagal panen. Selain itu penyiangan rumput juga harus dilakukan secara berkala agar penyerapan pupuk maksimal pada tanaman cabai.
Pemanenan
Waktu panen tanaman cabai cukup beragam tergantung jenis dan varietasnya. Ada yang 90 hst, ada yang 120 hst. Dalam pemanenan harus hati-hati jangan sampai cabang patah. Tangkai buah harus diambil secara sempurna agar keluar cabang dan bunga yang baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H