Mohon tunggu...
Miftah RinaldiHarahap
Miftah RinaldiHarahap Mohon Tunggu... Lainnya - Partai Hijau Indonesia | New Native Literasi

Sedang bergerilya bersama @Partai Hijau Indonesia, @New Native Literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Elegi Pilkada Padangsidimpuan

5 Oktober 2024   06:43 Diperbarui: 10 Oktober 2024   02:30 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Namun, kendati demikian saya tetap percaya dengan moment tidak terduga di dalam politik (Machiavelli moment). Maksudnya adalah bisa saja  apa yang saya sampaikan soal kebutaan politik warga itu salah. Kemudian yang terjadi adalah hal yang sebaliknya yakni warga berbondong-- bondong datang ke TPS untuk mencoblos ketiga calon itu ( Golput) sebagai bentuk protes politik atas pelanggaran etika publik yang mereka mungkin lakukan.

 Jika ini yang terjadi tentu saya akan senang sekali. Terakhir, izinkan saya menyampaikan bahwa pilkada itu adalah urusan warga bukan elit politik. Ketika urusan warga itu dibajak oleh para elit politik maka warga harus melawan. Sebab, pemilu adalah upaya warga untuk menghasilkan keadilan guna mencapai kebahagiaan bersama. Sedangkan, para elit politik adalah kacung mereka untuk menghasilkan keadilan melalui kebijakan agar kebahagiaan bersama itu bisa terwujud. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun