Melalui uraian sebelumnya bisa terlihat bahwa politik merupakan hak asasi setiap warga. Oleh sebab itu ia tidak dibatalkan oleh siapapun dan dirampas oleh negara. Politik juga merupakan manifestasi dari harapan. Harapan di dalam republik adalah sesuatu hal yang diperjuangkan secara terus. Perjuangan untuk mencapai harapan di dalam republik bukan perjuangan untuk mendapatkan sesuatu hal yang bersifat bendawi dan hanya berguna dalam jangka waktu tertentu. Tetapi perjuangan untuk sesuatu hal yang bersifat sublim dan berguna untuk menjaga kelangsungan sekaligus memuliakan kehidupan setiap warga.
Kemudian , harapan di dalam republik dicapai dengan pondasi solidaritas sesama warga. Ia tidak bisa dicapai dengan sikap -sikap individualistik. Di sisi lain republik menolak segala bentuk penghambaan terhadap nanti, tahun depan, masa depan, dan pembangunan. Bagi republik harapan adalah sesuatu hal yang sedang kita hadapi "sekarang." Keadaan "sekarang" itulah yang kemudian memungkinkan setiap warga untuk bersikap "realistis." Realistis di sini artinya tidak memaksakan suatu keadaan yang jelas-jelas tidak mungkin terjangkau.
Namun, perlu diingat bahwa kata " realistis " di sini jangan dimaknai secara pasif tetapi harus dimaknai secara dinamis. Maksudnya, setiap warga harus siap menerima jika sesuatu hal yang diharapkan belum tercapai dan tidak menjadi kecewa ketika sesuatu hal diharapkan itu tidak tercapai pada saat kita masih hidup. Artinya, setiap warga terus-menerus terlibat di dalam realitas guna menumbuhkan dan memastikan harapan bisa tercapai.
Republik juga menolak penghambaan terhadap tokoh sehingga harapan tidak boleh dititipkan kepada tokoh. Sebab, harapan adalah politik warga yang berbasis solidaritas bukan individualistik. Bahkan, jika pada suatu waktu sang tokoh mengambil tindakan yang bertentangan dengan harapan setiap warga yang menginginkan agar nilai-nilai keutamaan terselenggara di realitas karena suatu keadaan politik tertentu. Maka, warga juga harus mengambil tindakan yang berlawanan agar harapan yang dihalangi oleh sang tokoh tetap bisa dicapai.Terakhir, sebagai sesama warga mari kita kembali menumbuhkan harapan. Sekaligus mengambil tindakan-tindakan yang bisa memastikan harapan tersebut bisa tercapai. Res publica - Res Populi !
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI