Apa yang terjadi tidak mudah diprediksi, permasalahan dampak negatif pariwisata, seperti overtourism, dalam sekejap menjad 'no tourism'. Penting sekali perubahan disikapi dengan bijaksana, optimisme, dan tindakan strategis. Flexibilitas dan kreativitas menjadi sangat penting dalam situasi yang cepta berubah.
Walaupun pariwisata paling banyak terkena dampak. Namun penting disadari bahwa sektor pariwisata mampu turut memberikan solusi, ketimbang menjadi korban. Walaupun peran pemerintah memberikan bantuan tidak dapat di elakkan. Terdapat beberapa contoh daya tahan dan inovasi sektor pariwisata memberikan kontribusi terkait dengan dampak pandemi yang dihadapi masyarakat. Misalnya diberbagai belahan dunia, para pelaku pariwisata senantiasa melakukan inovasi untuk dapat melalui tantangan yang dihadapi. Beberapa inovasi yang dilakukan dapat dijadikan contoh bagi pelaku usaha lain. Â
Pengusaha minuman beralkohol membantu penanganan pandemi dengan menjual hand sanitizer. Di karenakan berkurangnya permintaan minuman alkohol dikarenakan pembatasan mobilitas masyarakat dan meningkatnya permintaan untuk menyediakan fasilitas kesehatan. Perusahaan minuman, melakukan inovasi dengan merubah produk minuman beralkohol menjadi hand sanitizer.
Pengusaha hotel yang sepi dari tamu, Â menawarkan bantuan memberikan penginapan bagi tenaga medis. Walaupun tidak mendapatkan pendapatan namun hal ini membantu penanganan pandemi dan meningkatkan citra positif dan membantu percepatan penangan pandemi. Selain itu, HRD hotel dapat turut membantu dan menyalurkan pekerjaan alternatif bagi karyawannya yang harus dirumahkan.
CEO dan manager perusahan pariwisata melakukan pemotongan gaji dalam menghadapi keadaan sulit. Â Dalam hal ini, senior Manajer memberikan contoh kepemimpinan dalam masa sulit untuk melindungi karyawannya.Â
Pengusaha makanan dan minuman memberikan kontribusi dengan fokus memberikan pelayanan take-away, menyediakan makanan sesuai dengan protokol kesehatan dengan dibantu sistem aplikasi yang mempermudah proses penjualan.Â
Pekerja pariwisata yang tidak bekerja, juga mau tidak mau melatih keterampilannya di bidang hal baru atau dengan melakukan usaha-usaha non-pariwisata, seperti melakukan usaha e-commerce.
Dengan adanya online operator, seperti airbnb, pelaku pariwisata merubah tour dan aktivitas perjalanan menjadi online. Kegiatan-kegiatan seperti belajar keterampilan tertentu dapat dilakukan dan dijual secara virtual.
Berbagai events, tetap dapat dilaksanakan secara virtual, walaupun tidak terdapatnya penonton, namun kegiatan virtual masih dapat dinikmati dirumah.
Pengrajin seni tidak dapat menjual barang secara langsung, namun barang-barang dijual dengan melalui e-commerce.
Peranan airlines memberikan free cancellation fee dalam pemesanan tiket perjalanan, memudahkan pelancong yang sewaktu-waktu harus melakukan perubahan jadwal penerbangan. Selain itu, peran transportasi udara membantu dalam distribusi logistik.