Mohon tunggu...
Rina Kezia
Rina Kezia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Haloo~~ Selamat datang dan selamat membaca :D

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tips Ngobrol Sama Orang Lain yang Baru Kita Kenal di Ruang Publik

23 November 2020   18:36 Diperbarui: 23 November 2020   18:44 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Shutterstock

Setiap hari tanpa hentinya kita menggunakan bahasa dalam menyampaikan berbagai hal yang ada di dalam pikiran kita. Bahasa mampu memberikan dampak emosional bagi setiap orang, baik itu bahagia maupun sedih. Contohnya saja seperti ketika kita memarahi orang lain dengan kata-kata yang kasar, maka orang tersebut akan merasa sedih. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam komunikasi verbal, karena bahsa merupakan sebuah media yang digunakan untuk menyalurkan berbagai hal yang ada di dalam pikiran kita (Kusumawati, 2016: 84). 

Dari hal tersebut kita dapat mengetahui bagaimana kuatnya bahasa dalam kehidupan kita sehari-hari. Penggunaan bahasa juga sangat berpengaruh terahadap pandangan orang kepada kita, apalagi saat kita bertemu dengan orang lain ketika sedang ada di ruang publik seperti halte bus, cafe, taman kota dan lain-lain. 

Pastinya ketika kita baru saja bertemu dengan seseorang, kita akan merasa canggung dan bingung akan membahas apa dengan orang tersebut. Berikut tips yang bisa digunakan ketika anda baru saja bertemu dengan seseorang di ruang publik.

1. Kita harus mengetahui bahwa setiap orang memiliki pandangan dan perspektifnya masing-masing dan tentunya akan terdapat perbedaan antara kita dan orang tersebut. 

Contohnya ketika kita memperkenalkan diri dengan logat kita yang keras dan kuat maka orang lain dapat menyagka bahwa kita tidak suka dengan orang tersebut dan tidak ingin berbicara dengannya, padahal kita tidak bermaksud seperti itu, maka daripada itu untuk pertama-tama anda harus memberikan perkenalan yang baik dan sopan kepada orang yang kita temui sehingga tidak terjadi sebuah kesalahpahaman, lalu bentuklah suasana yang positif dalam perbincangan tersebut. 

2. Dalam berbicara kita perlu memperhatikan seperti apa orang yang sedang kita ajak bicara ini. Sebaiknya kita berhati-hati dalam menggunakan bahasa-bahasa yang kita ketahui. 

Contohnya menggunakan bahasa umum yang sekiranya dapat dengan mudah dipahami oleh orang tersebut dan tidak menggunakan slang yang kita ketahui kepada orang yang baru saja kita kenal. Karena hal itu akan mengakibatkan sebuah kebingungan dan ketidakpahaman kepada orang tersebut. 

Selain itu penggunaan bahasa asing yang kita ketahui dapat kita gunakan kepada orang yang kita rasa sesuai, contohnya seperti ketika sedang berbicara dengan orang dari luar negeri atau ketika berbicara dengan orang-orang yang memang memahami apa yang kita bicaraka. Karena hal ini juga dapat membuat sebuah ketidakpahaman bagi orang yang kita ajak bicara, mereka dapat salah tanggap terhadapa apa yang kita ucapkan. Maka daripada tu perlu memperhatikan kepada siapa dan bagaimana orang yang kita ajak bicara. 

3. Menjahui perbincangan yang tabu. Ketika kita baru saja berkenalan dengan seseorang, seharusnya kita menjahui berbagai perbincangan yang tabu seperti membahas mengenai masalah keluarga, masa lalu, keuangan, dan berbagai hal pribadi lainnya. 

Bagi budaya-budaya tertentu opik-topik seperti ini dianggap tabu dan tidak baik untuk diperbincangkan ketika baru saja bertemu dengan seseorang, namun ada juga budaya yang menganggap topik seperti ini tidaklah tabu. 

Untuk itu kita perlu menentukan mana topik yang perlu untuk kita bicarakan dengan orang tersebut dan mana yang tidak. Contohnya akan menjadi sebuah hal yang tabu ketika kita tiba-tiba menanyakan "bagaimana hubungan anda dengan pasangan atau keluarga anda?" hal ini tentunya akan mengejutkan orang yang baru saja kita kenal.

4. Tak hanya melalui bahasa verbal, namun bahasa nonverbal yang kita gunakan juga berpengaruh terhadap berjalannya komunikasi kita dengan orang lain. Contohnya kita tidak menunjukkan ekspresi wajah yang datar saat berbicara dengan orang lain, maka orang tersebut akan merasa bahwa perbincangan yang sedang dilakukan diterima dengan baik oleh kita. 

Namun kita juga harus mampu memahami bagaimana pandangan orang terhadap pesan nonverbal yang kita berikan. Misalnya saat berbicara dengan seseorang, kita tersenyum dengan jangka waktu yang sangat lama. Hal ini tentunya akan membuat risih dan bingung lawan bicara kita. Karena akan menjadi sangat ambigu jika kita terus-terusan tersenym kepada orang lain. 

Selain itu, kita juga dapat mengkolaborasikan gerakan tangan kita saat berbicara dengan orang tersebut. Misalnya seperti saat kita memberikan respon setuju terhadap pernyataan yang diberikan orang tersebut, kita dapat memberikan pesan nonverbal dengan mengacungkan jempol kita.

Dari tips-tips tersebut, kita dapat lebih mudah dalam membangun komunikasi yang baik dengan orang lain yang baru kita kenal di ruang publik. Hal terpenting yang harus diingat adalah memahami lawan bicara dan tidak sembarangan dalam mengeluarkan bahasa baik secara verbal maupun nonverbal sehingga tidak terjadi sebuah kesalahpahaman. 

Daftar Pustaka 
Kusumawati, T. I. (2016) Komunikasi Verbal dan Nonverbal 6(2), 83-98

Samovar, L. A., Porter, R. E., McDaniel, E. R., & Roy, C. S. (2017). Communication between cultures (9th ed.). Boston, MA: Cengage Learning.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun