Pengisi acara yang terakhir, Bapak Coky, Marketing Manager BT Batik Trusmi Cirebon, mewakili Ibu Sally Giovani selaku pemilik BT Batik Trusmi, berbagi kisah sukses BT Batik Trusmi dari mulai berdiri yang hanya bermodal dari hasil kado pernikahan senilai 15 juta rupiah yang dibelikan kain kafan untuk dijual kembali hingga banting stir menggunakan kain tersebut sebagai bahan dasar batik dan mendulang sukses. Nilai-nilai yang diyakini bisa mengantarkan kepada kesuksesan adalah tidak pernah berhenti berharap dan berusaha serta terus melakukan ekspansi/pengembangan usaha karena Cirebon adalah pasar yang menjanjikan apalagi dengan adanya jalan tol dan Bandara Kertajati, menjadikan Cirebon mudah diakses dari manapun. Tak lupa BT Trusmi pun menyatakan siap bekerja sama dengan para pelaku UMKM dalam menampung karya mereka di toko batik terbesar di Indonesia ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H