Dengan biaya tambahan untuk mendanai beragam program berbasis lingkungan dan sosial akibat tekanan permintaan pasar dari negara-negara barat -yang belum terbukti benarkah pasar negara barat menginginkannya, tapi inilah yang menjadi dasar kampanye hitam aktivis lingkungan-, tidak akan memengaruhi sektor swasta seperti APP dari aspek bisnis. Pengamat menyebut, kontrak antara APP dan Staples tidaklah menguntungkan. APP menyanggupi kontrak itu hanya agar bisa kembali ke ring permainan, sebab perusahaan suplier asal AS itu memiliki kebijakan hijau untuk memperoleh harga tawar serendah mungkin.
Menutup opini ini, muncul pertanyaan dari salah satu peserta Forest Asia Summit 2014 yang juga perwakilan Asosiasi Furnitur Jawa Tengah, "Apa yang keluarga saya akan makan?" Pertanyaan itu muncul setelah Forest Trust Fund (kontraktor APP) bicara soal keberlanjutan di depan forum. Sayangnya, pertanyaan itu diabaikan oleh moderator.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H