Mohon tunggu...
Rina
Rina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Final year student at Padjadjaran University

final year student at Padjadjaran University

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Pemasaran Terasi

10 November 2021   17:25 Diperbarui: 10 November 2021   17:40 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Terasi Tanpa Merek (Sumber: Amir dan Mahdi 2017)

ANALISIS PEMASARAN TERASI

Junianto dan Rina

1. Dosen Departemen Perikanan_UNPAD

2. Mahasiswa Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Perikanan  _ UNPAD, Pangandaran

A. Definisi Produk

Terasi merupakan salah satu produk olahan perikanan yang cara buatnya dilakukan melalui proses fermentasi. Proses fermentasi sama dengan pembusukan, namun fermentasi menghasilkan zat-zat yang mengeluarkan rasa dan aroma yang spesifik sehingga disukai orang (Karim et al. 2014). Penampakan Terasi Tanpa Merek dapat dilihat pada Gambar 1.

B. Analisis Konsumen

  • Kebutuhan Konsumen1

1. Kebutuhan Konsumen Secara Fisiologi

Konsumen membeli produk terasi karena terasi memiliki kandungan gizi yang baik untuk pertumbuhan (Persagi 2005).

2. Kebutuhan Konsumen Secara Sosiologi

Pembelian produk terasi udang tidak memiliki dampak negatif seperti sanksi sosial karena produk ini disukai oleh masyarakat Asia Tenggara termasuk Indonesia karena harga terjangkau dan mudah didapat (Majid et al. 2014).

  • Segmentasi Pasar dan Cara Membeli

Target pasar produk terasi adalah ibu rumah tangga yang biasanya memasak untuk keluarganya (Permadi 2016). Berdasarkan data survey yang telah dilakukan bahwa usia responden beragam dari 21-78 tahun, 80% perempuan, 75% sudah menikah, 30% memiliki pendapatan Rp 1.000.000 – 4.999.9999. Produk terasi dapat dibeli langsung dari warung, pasar swalayan, dan e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan lainnya (Nurdiansyah 2017).

C. Analisis Persaingan

  • Rival, Substitusi, Potential Entrants

1. Rival

Produk terasi udang memiliki jumlah dua produk rival di urutan dua dan tiga teratas dalam bisnis terasi di Indonesia. Terdapat juga pesaing lainnya yang berjumlah 8 produk yang serupa.

2. Substitusi

Produk Terasi memiliki jumlah dua produk substitusi yang cukup terkenal dalam bisnis bahan baku yang sama terbuat dari terasi yaitu produk sambal terasi dan terasi bubuk.

3. Potential Entrants

Perusahaan Unilever telah mengeluarkan produk makanan terbaru, namun dari segi branding, harga serta kualitas dapat langsung memikat konsumen. Berdasarkan produk tersebut yang berhasil dipercaya oleh konsumen, dapat menjadi sebuah ancaman baru jika suatu saat perusahaan unilever memproduksi juga produk terasi.

D. Perancangan Persaingan

  • Rancangan Produk

1. Organoleptik dan Nilai Nutrisi

Terasi yang bermutu baik memiliki kekhasan pada cita rasa, aroma yang enak dan warnanya coklat kemerahan (Karim et al. 2014). Kandungan nilai gizi terasi udang dalam 100 gram memiliki kandungan protein 22,3 g, lemak 2,9 g, dan karbohidrat 9,9 g (Persagi 2005).

2. Bahan Kemasan

Terbuat dari bahan plastik yang dapat menahan cuaca panas dan dingin, berbobot ringan, bentuknya sederhana, tidak mudah rusak.

  • Penetapan Harga dan Promosi

Harga yang dikenakan pesaing untuk produk sejenis. Promosi yang dapat dilakukan yaitu melalui iklan televisi, sosial media, diskon.

DAFTAR PUSTAKA

Amir, N., dan C. Mahdi. 2017. Evaluasi Penggunaan Rhodamin B Pada Produk Terasi yang Dipasarkan di Kota Makassar. Jurnal IPTEKS PSP, 4 (8): 128–133.

Hatmaninggita, R. 2008. Analisis Kepemimpinan Supervisor. Skripsi. Universitas Indonesia. 37-48.

Karim, F., F. Swastawati, dan A. Anggo. 2014. Pengaruh Perbedaan Bahan Baku Terhadap Kandungan Asam Glutamat Pada Terasi. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 3 (4): 51–58.

Majid, A., T. W. Agustini, dan L. Rianingsih. 2014. Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Garam Terhadap Mutu Sensori dan Kandungan Senyawa Volatil Pada Terasi Ikan Teri (Stolephorus Sp). Jurnal Pengolahan Dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 3 (2): 17–24.

Nurdiansyah, Y. 2017. Perancangan Sistem E-Commerce Pada Industri Terasi Menggunakan Metode Structure Analysis And Design Tecnique (Sadt) Guna Meningkatkan Pemasaran Produk (Studi Kasus : Industri Terasi Payangan). Skripsi, 69–70.

Permadi, R. 2016. Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Produk. Jurnal Social Economic of Agriculture, 5 (2): 36–45.

Persagi. 2005. Badan Litbang Pertanian Meriahkan Pameran Nasional Pangan dan Gizi di Bali. Warta Penelitian Dan Pengembangan Pertanian, 27 (6): 3 hlm.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun