Aku tak mengerti dengan pasti. Bagaimana seorang seorang penjual bakso mampu menceritakan dengan piawai kisah perjuangan revolusi dalam melulu-lantahkan sistem kapitalis di Unisoviet.
Namun secara pribadi aku selalu bersepakat dengannya. Kata-katanya seperti hipnotis yang mampu membakar kepribadian setiap pendengarnya. Namun nyatanya wejangan itu hanyalah sekedar kata-kata. Sebuah obrolan di emperan jalan.
Bagi kami tidak ada jalan untuk melawan. Karena kami para buruh hanyalah pekerja yang butuh hidup. Terlebih lagi tanggungan kretek yang harus terpenuhi setiap harinya. Dan itu salah satu urgensi dari segala pertimbanganku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H