Mohon tunggu...
Rina Dewi Umayah
Rina Dewi Umayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - bercerita dari sisi perempuan

Ketika engkau berhadapan dengan manusia, lepaskanlah segalanya. Tak ada teman sejati, tak ada musuh abadi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Seorang Buruh

19 Oktober 2021   14:40 Diperbarui: 19 Oktober 2021   17:00 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku tak mengerti dengan pasti. Bagaimana seorang seorang penjual bakso mampu menceritakan dengan piawai kisah perjuangan revolusi dalam melulu-lantahkan sistem kapitalis di Unisoviet.

Namun secara pribadi aku selalu bersepakat dengannya. Kata-katanya seperti hipnotis yang mampu membakar kepribadian setiap pendengarnya. Namun nyatanya wejangan itu hanyalah sekedar kata-kata. Sebuah obrolan di emperan jalan.

Bagi kami tidak ada jalan untuk melawan. Karena kami para buruh hanyalah pekerja yang butuh hidup. Terlebih lagi tanggungan kretek yang harus terpenuhi setiap harinya. Dan itu salah satu urgensi dari segala pertimbanganku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun