Setiap mahasiswa tentunya pasti disibukkan dengan banyak kegiatan perkuliahan, yang didalamnya tidak lepas dari urusan keuangan. Belum lagi apabila mahasiswa tersebut adalah perantau dari luar daerah, yang mengharuskan tinggal jauh dari orang tua. Selain tanggung jawab dalam hal akademik, kita juga harus bisa menggelola penggeluran hingga akhir bulan. Belum lagi, banyaknya godaan seperti nongkrong atau mengerjakan tugas di coffee shop. Alih-alih menghilangkan kejenuhan atas tugas perkulihan, kita malah tekor dengan pengeluaran kita sendiri akibat keinginan kita yang tidak terkontrol.
Meskipun kita mendapatkan pemasukannya dari orang tua, kita juga dituntut untuk memiliki perencanaan keuangan yang jelas. Karena memiliki perencanaan keuangan tidak hanya untuk mereka yang sudah bekerja dan memiliki keluarga, tetapi perencanaan keuangan juga harus dilakukan oleh setiap orang, baik mahasiswa maupun orang yang sudah bekerja agar bisa mempersiapkan hidup pada fase kehidupan selanjutnya.
Perencanaan keuangan menurut Certified Financial Planner, Board of Standards adalah proses mencapai tujuan hidup seseorang melalui manajemen keuangan secara terstruktur dan terencana dengan baik.
Perencanaan keuangan sudah seharusnya diketahui oleh para mahasiswa, karena banyak manfaat yang dapat diperoleh mahasiswa, seperti dapat membuat perencanaan dan pengelolaan terhadap keuangan pribadi mereka. Karena edukasi tentang perencanaan keuangan yang sangat rendah di masyarakat, membuat banyak dari mahasiswa tidak mengerti tentang keuangan mereka untuk apa saja. Belum lagi, maraknya investasi fiktif dan bodong yang menjanjikan keuntungan banyak dengan waktu singkat, membuat banyak dari mahasiswa yang tergiur dengan iming-iming tersebut, yang akhirnya membuat mereka terjerumus pada hal yang tidak diinginkan.
Lantas, apa yang seharusnya dilakukan oleh mahasiswa untuk memulai perencanaan keuangan. Berikut beberapa cara yang bisa diterapkan mahasiswa untuk dapat merencanakan arus keuangan mereka :
- Mengetahui arus kas bersih (net cash flow)
Mahasiswa dituntut untuk melakukan manajemen keuangan yang baik, tujuannya adalah agar kondisi keuangan kita sehat dan bisa digunakan dengan tepat. Caranya cukup mudah, upayakan arus kas bersih (net cash flow) yang kita miliki dalam keadaan positif. Caranya menghitungnya, yaitu uang yang masuk (money in) dikurangi dengan uang yang keluar (money out). Secara mudah memahaminya, pastikan uang yang keluar tidak melebihi uang yang masuk.
Money In -- Money Out = Net Cash FlowÂ
Jika arus kas bersih kita dalam keadaan negatif, berarti penggeluaran kita lebih banyak dari pada pemasukkan. Maka kita harus menggurangi penggeluaran agar keuangan tetap sehat dan tidak membebankan orang tua.
Untuk penerapannya, kalian hanya menuliskan berapa uang yang kalian dapat dari orang tua kalian atau jika kalian sudah mempunyai penghasilan sampingan kalian juga bisa dimasukkan kepemasukan. Kemudian catat pengeluaran rutin yang kamu lakukan selama satu bulan, ini sebagai uang keluar. Lalu kurangilah jumlah uang yang masuk dengan jumlah uang yang keluar. Dari situ kalian dapat mengetahui arus kas kalian sendiri. Untuk dapat mengoptimalkan uang yang keluar, kalian harus pandai memprioritaskan penggeluaran untuk pemenuhan kebutuhan bukan keinginan.
- Mulai Menabung
Sebagai seorang mahasiswa biasanya jarang ada uang sisa setiap bulannya, apabila ada uang sisa pun pasti dibuat nongkrong atau bahkan main jauh keluar kota. Penting bagi kita untuk mengalokasikan uang kita untuk menabung setiap bulannya. Meskipun sedikit, menabung akan sangat berguna jika dibutuhkan dalam kondisi darurat. Karena kita tidak tahu kondisi kedepannya seperti apa.
Penting bagi kita menyisihkan sebagian uang kita untuk menabung. Selain untuk dana darurat, menabung juga bisa menjadi media kalian yang ingin membangun usaha atau menanamkannya ke instrumen investasi. Dengan catatan, tabungan kalian sudah terpenuhi untuk menyiapkan dana darurat (biasanya sejumlah 6 kali jumlah penggeluaran bulanan).
- Belajar Berinvestasi