Ketika memasuki dunia perkuliahan, sebagian besar dari mahasiswa hanya ingin meraih nilai Indeks Prestasi Kumulatif atau biasanya disebut sebagai IPK setinggi-tingginya. Kebanyakan dari mereka memiliki mindset, jika mempunyai nilai IPK yang tinggi akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi dirinya, karena dianggap lebih hebat dari mahasiswa lainnya dan beranggapan akan dipermudah jalannya jika mempunyai IPK yang tinggi.Â
Padahal, dengan IPK yang tinggi saja tidak cukup untuk menjamin mereka pada kesuksesannya kelak. Memang perdebatan klasik mengenai penting atau tidaknya sebuah IPK selalu menarik untuk disimak. Mari kita lihat berbagai perspektif mengenai seberapa penting IPK bagi mahasiswa, apakah sebuah IPK akan menentukan karir kamu kedepannya?
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan tolak ukur untuk mengetahui dan mengenali kemampuan akademis mahasiswa. Merujuk pada ranah akademis, IPK tidak ada hubungannya dengan softskill yang dimiliki oleh setiap mahasiswa. Orang yang mempunyai IPK tinggi belum tentu mempunyai softskill yang mumpuni, begitupun sebaliknya.
IPK merupakan bukti valid jika seseorang sudah memahami teori dan praktek yang diajarkan selama perkuliahan. Kecakapan akademis seperti pemahaman teori dan praktek sangatlah dibutuhkan oleh mahasiswa yang mengutamakan keahlian dibidang tertentu. IPK sangat penting bagi mahasiswa, jika mahasiswa menginginkan karir kedepannya sebagai berikut:
- Bekerja di Perusahaan Bonafit atau Pemerintahan
Walaupun IPK tidak ada hubunganya dengan kompetensi di dunia kerja, tidak sedikit perusahaan atau instansi pemerintahan yang menerapkan syarat IPK minimal untuk bekerja disana. Tidak bisa dipungkiri, IPK yang tinggi akan memberikanmu peluang lebih banyak, apalagi jika kamu meraih cum laude atau bahkan summa cum laude.Â
HRD perusahaan cenderung tertarik dengan fresh graduate yang mempunyai IPK bagus ketimbang yang IPK pas-pasan bahkan dibawah rata-rata. Dengan demikian, IPK yang tinggi bisa menjadi kunci pembuka bagi kamu untuk lolos seleksi ke tahap selanjutnya saat melamar kerja.
- Mendapatkan Beasiswa
IPK juga pada umumnya dijadikan sebuah syarat pendaftaran pada sebuah beasiswa, baik pascasarjana maupun doktoral. Meskipun bukan menjadi syarat yang utama, biasanya sebuah beasiswa akan memberikan syarat minimal IPK yang harus dipenuhi oleh setiap pendaftarnya.Â
Jadi buat kamu yang mempunyai rencana setelah lulus kuliah nanti ingin mendaftar beasiswa, usahakan IPK kamu memenuhi syarat yang ditetapkan oleh pihak penyelenggara beasiswa.
- Melanjutkan Pendidikan ke Jenjang Berikutnya
Sama seperti syarat mendapatkan beasiswa, jika kamu ingin melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi daripada sebelumnya seperti pascasarjana ataupun doktoral.Â
Kebanyakan dari setiap universitas juga memberikan syarat minimal IPK bagi setiap calon mahasiswa barunya. Penting bagi kamu untuk mendapatkan IPK yang telah ditetapkan setiap universitas, jika kamu ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
Penjelasan diatas mengapa IPK itu sangat penting bagi mahasiwa. Namun, itu tidak menjadi acuan mutlak untuk mengarahkan kita kepada kesuksesan.Â
Menurut hasil penelitian dari Universitas Harvard menyatakan bahwa kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh keterampilan teknis atau yang kita sebut sebagai hard skill, tetapi juga keterampilan untuk mengelola diri sendiri dan orang lain atau biasanya disebut sebagai soft skill.Â
Mari kita lihat perspektif berbeda, mengapa IPK dinilai menjadi hal yang tidak penting. IPK menjadi hal yang kurang diutamakan jika kamu menginginkan profesi sebagai berikut :
- Menjadi Entrepreneur
IPK menjadi sangat tidak penting jika kamu menjadi seorang entrepreneur atau wirausahawan. Bisa saja kamu mempunyai family business yang tidak bisa ditinggalkan, yang akhirnya kamu dituntut untuk melanjutkan usaha tersebut.Â
IPK mungkin tidak ada artinya jika kamu berada diposisi tersebut. Menjadi seorang wirausaha sangatlah bermanfaat bagi lingkungan sekitar, selain kamu dapat membuka lapangan perkerjaan, kamu juga turut serta dalam menggurangi pengangguran yang ada di masyarakat.Â
Tentunya ini tidaklah mudah, kamu dituntut mempunyai soft skill yang mumpuni dan ketahanan mental yang kuat, jika kamu menginginkan menjadi sebagai seorang entrepreneur.
- Menjadi Konten Kreator atau Artis
Menjadi konten kreator atau artis juga tidak dituntut untuk mendapatkan IPK yang tinggi, sama seperti entrepreneur. Kalian hanya dituntut membuat konten yang menarik sehingga banyak tawaran endorse dan pekerjaan yang masuk. Jelas ini membuat arti dari nilai IPK menjadi sangatlah tidak penting.
Jadi apa yang bisa disimpulkan dari pandangan mengenai IPK diatas, apakah IPK itu penting? Jawabannya adalah "tergantung". Tergantung dari mau dibawa kemana karir yang kamu inginkan kelak. Tidak bisa satu perspektif disamakan dengan perspektif yang lain, masih banyak komponen yang lain yang turut dipertimbangkan.
 Mungkin itu perspektif yang bisa saya berikan, belum tentu perspektif ini benar untuk semua orang. Masih banyak komponen lain juga yang harus dipertimbangkan untuk kesuksesanmu kelak.
 Kampus itu tidak  hanya wadah untuk mengumpulkan IPK saja, tetapi yang paling penting adalah tentang  kompetensi. Tentang aku bisa apa, bukan tentang aku sudah belajar apa. Sebagai mahasiswa, lakukan terbaik yang kamu bisa, kompetensi dan ilmu adalah kunci utama untuk kesuksesanmu kelak!
By: B.A
Edit: R.T
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H