Mohon tunggu...
Rinabi Tanamal
Rinabi Tanamal Mohon Tunggu... Dosen - Sharing Ideas and experiences through writing...

Dosen Senior di Universitas Ciputra di School of Information Technology dan School of Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Menggunakan "Big Data" di Dunia Pendidikan

13 April 2021   11:21 Diperbarui: 13 April 2021   12:18 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Big data adalah sebuah data yang bukan cuma berukuran besar saja namun merupakan koleksi data yang sangat kompleks dan susah untuk di handle oleh DBMS tradisional dan susah disimpan dalam komputer pribadi. Yang tidak kalah penting big data harus mempunyai persyaratan 3V yaitu volume velocity dan variety.

volume = Sangat besar datanya hingga susah disimpan di memori komputer bisa seperti zetabyte bahkan lebih besar lagi.

velocity = Perubahan data cepat dan perlu di analisis cepat jika terlambat sedikit maka akan menjadi kerugian.

variety = Ada data terstruktur dan tidak terstruktur/ campuran dari semua data misal data map, data gambar, dan data teks.

Jika semua data sudah berhasil mencakup 3v ini maka data dapat dibilang adalah big data.
 

Salah satu penggunaan big data salah satunya adalah netflix, dimana netflix menggunakan data yang dibuat oleh user berdasarkan history film yang ia tonton, film yang disukai dan yang tidak disukai. untuk menghasilkan sebuah recommender system agar user mendapat konten sesuai dengan preferensinya dan tentu ini meningkatkan pendapatan netflix hingga 1 miliar dolar per tahunnya. Contoh sukses lainnya yang paling nyata adalah penggunaan big data untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang perilaku konsumen bagi aktivitas pemasaran .

Ini sudah dilakukan oleh industri perbankan, menurut Direktur Eksekutif Departemen Statistik Bank Indonesia Yati Kurniatin, big data dalam industri perbankan sudah digunakan untuk mengamati perilaku para nasabahnya. Tak cuma untuk memahami nasabah, kehadiran big data dapat membantu produsen untuk memilih kanal mana yang paling tepat untuk menjangkau calon konsumen. Ini dikarenakan evolusi dalam teknologi komunikasi juga menghadirkan berbagai kanal yang dapat digunakan untuk meraih perhatian pasar dan konsumen. Selain itu, hasil analisis big data biasanya juga dapat menunjukkan apa yang selama ini menjadi problem bagi brand perusahaan dan menyediakan kemungkinan solusinya.  Ini adalah salah satu bukti kesuksesan dimana big data berperan di dunia sekarang,sehingga sudah menjadi keharusan bagi perusahaan untuk bisa tetap bersaing dengan kompetitor adalah dengan cara memanfaatkan big data.

Namun dalam mengelola big data ini terdapat beberapa halangan yang sering dialami dalam mengelola big data seperti:

  • Perlu sinkronisasi sumber data yang berbeda. Karena data yang diambil bukan cuma dari 1 sumber melainkan beberapa sumber sehingga sangat rentan untuk salah mensinkronkan.
  • Kurangnya tenaga profesional dalam memahami analisis big data.  Dengan meningkatnya data secara eksponensial maka penting untuk memperkerjakan ilmuwan data yang bisa menganalisa dengan baik.
  • Data realtime. Dengan banyaknya data yang masuk dan bentuk yang tidak terstruktur maka akan susah untuk mendapat data secara realtime sehingga bisa kehilangan momentum dalam pengambilan keputusan.
  • Mendapatkan data bervolume menjadi platform big data. Perusahaan perlu menangani sejumlah besar data setiap hari. sehingga karena data ini sangat banyak dan beragam maka sangat penting untuk membuat aksesibilitas data menjadi mudah diakses bagi mid dan top management.
  • Ketidakpastian data management landscape. Dimana dengan semakin banyaknya teknologi dalam pengelolahan big data membuat perusahaan akan kesulitan dalam memilih tools apa yang paling cocok untuk perusahaan mereka.
  • Kualitas data. Jika kualitas data yang diambil maka kemungkinan banyak yang duplikat dan tidak konsisten maka hasil output dari analisa akan menjadi menurun kualitasnya.
  • Keamanan dan privasi data. Dengan banyaknya data user yang diolah banyak data yang sangat bernilai sehingga penanganan akses data itu sangat penting, supaya tidak semua orang bisa masuk kedalam data sehingga berpotensi kepada kebocoran data.

Lalu bgaimana kaitannya dengan pendidikan? Dimasa pandemi ini dimana pendidikan beralih semua ke media zoom dan G-meet,sehingga ini membuka akses kepada universitas untuk melakukan analisa terhadap semua percakapan dan raut muka selama kelas. Sehingga universitas bisa melihat apakah pengajaran berlangsung dengan baik dan mempelajari apa yang membuat mahasiswa termotivasi dan apa yang mendemotivasi.

Selain itu big data di pendidikan memainkan peran penting lainnya seperti mengumpulkan informasi mengenai mahasiswa atau siswa dan membuat rencana pembelajaran yang disesuaikan. Ini sangat bermanfaat bagi pengajar /dosen yang bertugas mengarahkan rencana pembelajaran mahasiswa apalagi disaat mahasiswa yang ditampungnya semakin banyak. Kurikulum ruang kelas tradisional terdiri dari rencana pembelajaran statis yang diterapkan secara konsisten untuk semua pelajar, terlepas dari kinerja akademis mereka. Namun, dengan menggunakan sistem data besar yang inovatif, universitas dan sekolah bisa menerapkan rencana pembelajaran yang custom berdasarkan minat dan bakat. Sehingga hal ini memungkinkan siswa mencapai hasil pembelajaran yang ditargetkan, sambil menyerap pelajaran dengan kecepatan yang optimal.

Contoh kasusnya Siswa yang sangat berbakat dapat memasuki jalur pembelajaran lanjutan, tetapi mereka tetap berada di kelas yang sama dengan siswa yang kurang berbakat karena pendidik biasanya hanya mengumpulkan hasil kinerja sesekali. Dengan menggunakan sistem data besar, pendidik dapat mengukur kinerja siswa secara terus menerus dan memajukan siswa sesuai dengan hasil analisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun