Dalam upaya mewujudkan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan, Mahasiswa KKN MIT 18 Psoko 29 UIN Walisongo Semarang menggelar pelatihan pemanfaatan sampah untuk budidaya ikan lele dengan media galon bekas. Kegiatan yang diikuti 30 orang ibu-ibu PKK Desa Weleri ini berlangsung antusias dengan praktek langsung pembuatan media budidaya dari galon bekas.Â
Pelatihan yang disampaikan oleh narasumber Rina Ariyani, memberikan pemahaman mendalam mengenai sampah, mulai dari pengertian sampah, dasar hukum pengelolaan sampah, klasifikasi sampah, hingga berbagai upaya efektif untuk penanganan sampah. Ibu-ibu PKK diajak untuk mengubah pandangan tentang sampah sebagai masalah menjadi peluang untuk meningkatkan perekonomian keluarga melalui budidaya lele.Â
"Sampah bukan hanya masalah kebersihan, tetapi juga potensi ekonomi yang bisa kita manfaatkan jika kita mau berinovasi Ibu-Ibu," ujar Rina Ariyani. "Dengan budidaya lele menggunakan galon bekas, kita tidak hanya mengurangi volume sampah yang ada di lingkungan kita, tetapi kita juga mendapatkan hasil panen yang bisa meningkatkan pendapatan keluarga."
Dalam praktek langsung, para peserta dengan cermat mengikuti arahan narasumber dalam membuat media budidaya dari galon bekas. Mereka dimotivasi untuk terus berkreasi dan mengembangkan inovasi dalam pemanfaatan sampah.
"Kami sangat antusias dan berterima kasih kepada Kakak-Kakak KKN UIN karena sudah menyiapkan pelatihan ini. Selain mendapatkan ilmu baru, kami juga bisa berkumpul dan belajar bersama dengan ibu-ibu PKK lainnya." Â
Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat Desa Weleri untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan aktif dalam upaya pengelolaan sampah. Dengan demikian, Desa Weleri dapat menjadi contoh bagi desa lainnya dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan produktif.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H