Mohon tunggu...
Rina Arista Putri
Rina Arista Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Inggris UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Discussing hot issues in society, telling stories of imagination and the reality of life.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berkebhinekaan Global di Era Globalisasi

1 Desember 2022   18:30 Diperbarui: 1 Desember 2022   18:30 2560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bercita-cita untuk mencetak generasi yang berkarakter Pancasila serta berwawasan global. Untuk merealisasikan tantangan tersebut, Kemendikbud telah membentuk Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) yang beracuan pada 6 Profil Pancasila sebagai landasan utama karakter yang akan membentuk seluruh pelajar Indonesia, sebagai bekal untuk menggapai cita-cita sesuai dengan kemampuan dan potensi masing-masing.

Salah satu karakter yang menempati Profil Pancasila adalah Berkebinekaan Global. Dalam hal ini, pelajar memiliki semangat untuk mempertahankan budaya lokal, identitas budaya dan negaranya, serta berpikiran terbuka terhadap budaya luar yang masuk. Ada empat elemen penting pada dimensi ini : Mengenal dan menghargai budaya, komunikasi dan interaksi antar budaya, refleksi dan bertanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan, dan berkeadilan sosial.

Kebinekaan mengarah pada nilai nasionalisme, yang mana menjadi penghubung dan pemersatu dari keberagaman (ras, suku, agama, budaya) di Indonesia. Sementara era globalisasi yang serba cepat, pola hidup konsumtif, dan individualistik, sangat bertolak belakang dengan makna kebinekaan itu sendiri. Memunculkan jiwa kebinekaan di era globalisasi adalah tantangan baru bagi tiap individu. Meskipun sulit untuk menyatukan kedua makna tersebut, karakter berkebinekaan global menjadi salah satu karakter yang dapat menciptakan generasi yang unggul.

Contoh yang dapat diterapkan untuk mendukung pertumbuhan karakter ini adalah dengan toleransi, menghargai perbedaan pendapat, komunikasi, mencintai budaya lokal, mampu memilah budaya luar yang bisa dan tidak bisa diterima, dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan nasional maupun internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun