Dalam novel yang berjudul "Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat" Karya Mark Manson. Di dalamnya yang menceritakan tentang seorang pria yang bernama Charles Bukowski yang dulunya adalah seorang pecandu alcohol, penjudi, pemain wanita dan bahkan perilakunya yang sangat kejam dan buruk. Meskipun dia mempunyai kebiasaan yang sangat buruk, Charles Bukowski memiliki cita-cita yang bagus yaitu menjadi seorang penulis.
Namun  karya - karyanya terus menerus ditolak oleh hampir setiap majalah, surat kabar, jurnal, agensi dan penerbit yang pernah dihubunginya. Bahkan dari mereka pun ada yang mengatakan bahwa tulisannya sangat kasar, menjijikan dan sangat tidak bermoral. Dan tumpukan surat penolakan terus bertambah, kegagalan tersebut mendorongnya kedalam sebuah depresi yang terus diperberat oleh alkohol, yang selalu terbayang dalam kehidupannya.
Bukowski yang sehari harinya hanya bekerja sebagai seorang penyortir surat disebuah kantor pos  yang bahkan gajinya pun sangat rendah, dan gajinya pun selalu dihabiskan untuk membeli  minuman keras. Bahkan selama 30 tahun,ia berjalan tanpa sebuah arti, hampir seluruh waktunya selalu terbayang bayang alkohol, narkoba, judi dan pelacuran.
Saat Bukowski berusia 50 tahun, setelah seumur hidupnya merasa gagal dan membenci diri sendiri, akhirnya ada seorang editor di sebuah penerbitan independen yang tertarik padanya. Saat itulah peluang pertama Bukowski, diapun sadar mungkin itu adalah kesempatan satu satunya yang bisa didapatkannya.
Disini penulis menggambarkan bahwa setiap orang harus bersikap bodoh amat. Menjadi bodoh bukan berarti tidak perduli atau cuek tetapi dapat diartikan bahwa bodo amat hanya untuk sebuah masalah yang sedang dihadapi. Ini merupakan sebuah  kesuksesan dan Bukowski . Mempunyai rasa nyaman pada diri sendiri dari sebuah kegagalan Bukowski sama sekali tidak peduli dengan kesuksesannya. Meskipun ia sudah sangat sukses dan terkenal itu semua tidak membuat Bukowski berubah menjadi orang yang lebih baik. Budaya kita saat ini sangat terobsesi dengan berfokus pada hidup yang sehat, menjadi yang terbaik dan lebih baik dari yang lain menjadi lebih pintar, lebih cepat, lebih kaya, lebih populer dan lebih produktif.
Didalam novel ini Mark Manson mengatakan bahwa " Sebuah hidup pasti ada perubahan dimasa depan,dan kamu akan bisa memilih yang lebih berharga dari waktu ke waktu". Adapin nilai nilai kehidupan yang ada pada novel SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODOH AMAT:
1. Selalu berusaha untuk meraih tujuan kita.
Di dalam hidup kita pasti mempunyai tujuan yang pastinya ingin kita raih, dengan begitu kita harus senantiasa mengingat dan berjuang apa yang ingin kita gapai dengan meraihnya meskipun harus menghadapi banyak cobaan dan rintangan kita harus semangat demi tujuan kita.
2. Berusaha menghindari perilaku buruk bagi kehidupan.
Setiap manusia pasti mempunyai keinginan yang bisa menjadikannya bahagia. Dengan begitu kita harus berperilaku yang baik dan berusaha membatasi diri dari  hal hal yang tidak baik.
3. Menghadapi masalah  dengan sabar meskipun banyak rintangan.
Mustahil rasanya jika kita hidup tanpa ada masalah yang ada, bahkan bisa menjadikan kita stress dan banyak pikiran, dengan begitu pasti kita akan memikirkan bagaimana solusinya atau jalan keluar dari masalah tersebut meski terkadang solusi itu malah membuat kita ketambahan masalah baru. Masalah merupakan bentuk kemampuan atau kekuatan untuk menghasilkan sebuah karya karya yang baru.
4. Menjadikan kegagalan ada awal kesuksesan dan pembelajaran.
Ketakutan akan rasa gagal pasti selalu terfikirkan awal dari setiap masing masing orang yang membuat kita merasa khawatir akan hasil dari yang dikerjakannya. Kita harus belajar dari sebuah kegagalan, karena pada dasarnya kegagalan merupakan awal dari keberhasilan. Setiap orang pasti mempunyai prosesnya masing-masing. Karena kesuksesan itu tidak datang secara tiba maupun instan. Jangan pernah menyerah karena baru merasa gagal tapi teruslah berusaha dan berjuang  untuk meghadapi kegagalan agar bisa membuahkan hasil yang memuaskan dengan kesuksesannya.
Di dalam buku ini karangan Mark Manson banyak menyadarkan bahwa hidup tidaklah serumit yang kita rasakan, menurutnya kita hanya cukup mengikuti alurnya saja dan mencoba sesuatu dari awal agar mengetahui makna hidup yang sebenarnya. Buku ini sangat membantu kita para remaja yang beranjak dewasa yang sudah sering berdatangan masalah dan membantu kita untuk berpikir kritis bahwa seharusnya tidak semua masalah harus kita renungi dan kita pikirkan secara terus menerus. Karena kita harus menjaga juga kesehatan mental dan batin kita agar tetap terjaga. Intinya buku ini bukan mengajarkan kita untuk menghindari masalah tetapi dengan cara menikmati masalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H