Sekarang ini dihebohkan dengan adanya pemindahan ibu kota indonesia yaitu dari DKI Jakarta ke Kalimantan. Padatnya ibu kota Indonesia yang sekarang menuai ide baru bahwa pemerintah akan memindahkan ibu kota ke kota lain karena beban jakarta saat ini sudah terlalu berat. Â Tidak menutup kemungkinan bahwa pemindahan ibu kota tersebut akan di realisasikan oleh bapak presiden kita karena beliau sudah mengumumkan lewat pidatonya di sidang bersama DPD-DPR RI yang meminta izin kepada DPD- DPR RI untuk pindahkan ibukota ke Kalimantan.
"Dengan memohon ridho Allah SWT dengan meminta izin dan dukungan dari bapak ibu anggota dewan yang terhormat, kepada sesepuh dan para tokoh bangsa terutama dari seluruh rakyat Indonesia. Dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke pulau Kalimantan. Ibu kota yang bukan hanya simbol identitas bangsa tetapi juga berpresentasi kemajuan bangsa ini demi terwujudnya pemerataan dan keadaan ekonomi. Ini demi visi Indonesia maju" Ujar pak Jokowi.
Namun ide tersebut menuai beragam pendapat atau stigma positif dan negatif dari masyarakat. Mulai masyarakat Kalimantan,DKI Jakarta dan masyarakat umum. Banyaknya komentar dari platform media sosial salah satunya twitter yang sedang trending membuat isu ini semakin gempar dan banyak di omongkan oleh masyarakat Indonesia.
"Emangnya cuma Indonesia aja yang pindah ibu kotanya, ya wajarlah negara ini pindah ibu kota karena banyak faktor" ujar DO.
"Gimana bukan karena ingin mengunggulkan negara tapi kan di masa depan takutnya bakal terjadi apa-apa Jakarta aja kena gempa mulu" ujar RK
"Pindah ibu kota sudah di wacanakan sejak lama, ayo dukung dan sukseskan G20 Indonesia jaya" ujar IB.
"Semoga cuma jadi pusat pemerintahan kalau jadi pusat ekonomi gue takutnya Kalimantan hutannya jadi sedikit" ujar NA.
"Pemindahan ibu kota negara sudah tidak perlu diperdebatkan lagi itu sudah final infrastruktur Indonesia hebat, yang menolak berarti sama saja dengan menolak kemajuan bangsa" ujar RS.
"Wahai para wakil rakyat kami masyarakat Indonesia tidak butuh ibu kota baru, tapi kami butuh presiden baru dan kami menolak keras pemindahan ibu kota" ujar TA.
"Ingat ini hanya simulasi ibu kota baru belum tentu akan terlaksana itu butuh proses yang cukup lama dan butuh biaya yang banyak jadi cukup menghayal saja" ujar AR.