pentingnya pengamatan dan pengalaman langsung: Implikasi utama dari pendidikan realisme adalah pentingnya pengamatan langsung dan pengalaman langsung dalam pembelajaran. Guru diharapkan untuk menciptakan kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan dunia nyata melalui eksperimen, kunjungan lapangan, dan aktivitas pengamatan lainnya. Hal ini membantu siswa memahami konsep- konsep secara konkret dan terhubung dengan realitas sehari - hari
Fokus pada Keterampilan Kritis dan Analitis: Pendekatan realisme menekankan pengembangan keterampilan kritis dan analitis pada siswa. Guru harus membimbing siswa dalam mengevaluasi, dan memahami informasi yang mereka terima. Ini membantu siswa menjadi pembelajar mandiri yang mampu berpikir kritis dan mampu mengambil keputusan.
Pembelajaran Kontekstual: Implikasi lain dari pendidikan realisme adalah pentingnya pembelajaran yang relevan dengan konteks peserta didik. Guru harus mengaitkan konsep - konsep pembelajaran dengan pengalaman hidup peserta didik sehingga peserta didik dapat melihat relevansi dan signifikansi materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari - hari
Persiapan untuk Dunia Nyata: Pendidikan realisme bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi dunia nyata dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan. Hal ini dilakukan dengan memberikan pengalaman praktis dan pembelajaran yang berpusat pada pemecahan masalah, sehingga peserta didik dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari dalam situasi kehidupan nyata dan mampu memberikan solusi dari permasalahan yang telah diamati secara langsung
Dapat diintegrasikan dengan model pembelajaran yang menekankan keterampilan praktis yang dapat diterapkan kehidupan sehari - hari seperti PBL, PJBL, Experiential Learning, CTL dan lain-lain
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H