Menurut Herman Horne merupakan salah satu tokoh filsafat aliran idealisme mengatakan bahwa idealisme merupakan pandangan atau ekspresi dari pikiran. Ia juga menyatakan bahwa substansi dari dunia ini adalah dari alam pikiran serta memiliki perspektif bahwa hal-hal bersifat materi dapat dijelaskan melalui jiwa.
Tujuan filsafat aliran idealisme adalah menekankan pentingnya ide dan pemikiran dalam bentuk realitas dan pengetahuan serta mengarahkan pencarian kebenaran ke arah spiritual yang lebih abstrak.
Sementara itu menurut David Hume merupakan salah satu tokoh aliran realisme mengatakan bahwa suatu pengalaman merupakan sumber dari pengetahuan baik secara pengalaman internal maupun eksternal dan sebuah pengetahuan berasal dari suatu pengalaman. Tujuan dari filsafat aliran ini menekankan bahwa pengetahuan dapat diperoleh dari pengamatan atau pengalaman langsung dan dapat diverifikasi melalui indera kita.
Implikasi dalam pendidikan
Untuk melihat implikasi dalam pendidikan berdasarkan filsafat idealisme dan realisme akan ditinjau meliputi tujuan pendidikan, kurikulum, metode, peran pendidik, dan peran siswa.
Tujuan pendidikan menurut idealisme adalah mendorong peserta didik untuk mencari kebenaran dan membentuk peserta didik menjadi manusia yang sempurna berguna bagi masyarakat dan membentuk karakter yang memiliki kehidupan yang bermakna, sedangkan realisme adalah Tujuan utama pendidikan realis adalah untuk mengajarkan hal-hal dan nilai- nilai yang akan mengarah pada kehidupan yang baik.
Namun bagi kaum realisme, Kehidupan yang baik identik dengan kehidupan yang selaras dengan keseluruhan tatanan hukum alam. Oleh karena itu, tujuan utama pendidikan adalah untuk mengajarkan kepada anak hukum alam dan moral, atau setidaknya sebanyak yang diketahui, sehingga generasinya dapat menjalani kehidupan yang baik; satu selaras dengan hukum alam semesta.
Sementara itu dari segi kurikulum filsafat aliran idealisme merupakan organ materi intelektual atau disiplin keilmuan yang bersifat ideal dan konseptual. Sistem konseptual yang bervariasi tersebut menjelaskan dan didasarkan pada manifestasi khusus dari yang absolut dan menekankan pandangan humanis.
Kurikulum filsafat aliran realisme Kurikulum harus bersifat komprehensif yang memuat ilmu pengetahuan, matematika, humaniora dan ilmu sosial, serta nilai nilai. Kurikulum Filsafat Realis Kurikulum harus komprehensif, mencakup sains, matematika, humaniora, ilmu sosial, dan nilai-nilai.
Kurikulumnya mencakup unsur pendidikan seni liberal dan pelatihan praktis. Kurikulumnya terdiri dari materi pelajaran dan berpusat pada mata pelajaran, selain itu Kurikulum berisi pengetahuan yang berguna untuk kesesuaian dan tanggung jawab sosial dalam hidup.
Kurikulum di kembangkan secara komprehensif mencakup semua pengetahuan. Isi dari kurikulum pendidikan lebih efektif diorganisasikan dalam bentuk pelajaran karena memiliki kecenderungan berorientasi pada peserta didik. Berisi unsur-unsur pendidikan liberal/pendidikan umum untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan pendidikan praktis untuk kepentingan bekerja.