Mohon tunggu...
Rina Natalia
Rina Natalia Mohon Tunggu... Freelancer - -corin-

i juz an ex. Accountant with big luv on Writing and Singing. enjoy being a Marketing in the recent years 😉

Selanjutnya

Tutup

Love

Dalam Hati Saja Bukan Dalam Hidup

25 November 2024   09:00 Diperbarui: 25 November 2024   09:33 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : FB Still Moments/kredit foto

Ini tentang dia, tentang seseorang yang hanya bisa tinggal dalam hati bukan dalam hidup. Persis seperti quotes dalam gambar yang menjadi pelengkap blog ini. Seseorang yang dari awal juga aku sadar sepenuhnya bahwa kami tidak mungkin jadian, bersatu apalagi saling memiliki. Big No and Never! Bukan karena dia adalah pacar atau suami orang, tapi lebih dari itu karena dia adalah milik TUHAN...pekerja di ladangNYA! Hohoho...who is he? He's a Pastor...Romo...Imam Katolik. Dan aku telah jatuh hati padanya. Oh my GOD! Kok bisa yaa, kayak nggak ada pria lain aja. Dan nyatanya memang nggak (belum) ada sampai blog ini ditulis :P

So confused...bingung euy! TUHAN mempertemukan kami di saat aku sudah berhasil move on from someone somewhere yang pernah mengisi hati dalam sepuluh tahun lebih. Di saat aku mulai buka hati lagi, ready for a new chapter with a better man. Kenapa ya, TUHAN malah mempertemukanku dengan seorang Romo? ...kadang aku bertanya dalam hati.

First time lihat si Romo dalam Misa Minggu di pertengahan Juli 2023. Aku sudah mbatin, good looking mirip gebetanku jaman SMA. Seingatku aku duduk di bangku lumayan belakang di gereja dan mendengarkan kotbahnya (homili) kala itu, aku langsung terkesan. Mengandung sindiran tapi banyak benarnya, rada lama tapi tidak bertele-tele dan tidak membosankan :)

Kesempatan untuk kenalan dan ngobrol dengannya datang tepat di Hari Ulang Tahunku, Desember 2023. Hari itu adalah Minggu Adven IV dan aku datang ke gereja bareng Mamiku (yang misa Romo lain). Kami bertemu di halaman gereja setelah misa selesai, si Romo pakai casual kaos kerah abu-abu + celana panjang hitam + sandal. "Selamat siang, Romo," aku menyapanya dengan rasa happy, lalu kami bersalaman dan ngobrol :D Oh ya, dua hari sebelumnya aku Sakramen Tobat (Pengakuan Dosa) di gereja dan kok ya pas dengannya. Semua kayak kebetulan, tapi aku yakin tidak ada yang namanya kebetulan dalam hidup,  pasti ada campur tangan TUHAN di dalamnya. Dan perkenalan dengannya adalah kado ulang tahun yang istimewa untukku. Santai dan akrab kayak kami sudah kenal lama. So Blessed :)

Entah kapan persisnya aku benar-benar jatuh hati padanya. Pernah dalam suatu kesempatan melihatnya begitu santai pakai tas ransel + jacket + sandal...benar-benar nggak kayak Romo :P Mungkin habis naik motor dan kuamati...lah kok mirip alm. Papiku yaa...Kurus, tingginya, juga pembawaannya yang tenang, kalem, sabar tapi tegas berwibawa...Papi banget! Dan makin kesini aku makin sayang, ada rindu...kangen kalau lama tidak melihatnya di gereja. Selalu excited kalau dia yang misa, sukaaa...dan betah dengar homilinya. Senang kalau bisa ketemu, ngobrol atau sekedar say hai. Ahh...rasa ini :O

So far, aku merasa kalau TUHAN juga yang menghendaki relasiku dengan si Romo. Ada sukacita dan itu pasti datangnya dari TUHAN kan? Dan aku enjoy as a human :) Tak lupa aku selalu mohon ampun pada TUHAN untuk perasaan yang mungkin salah ini sekaligus mohon supaya DIA tunjukkan jalan terbaikNYA. Aku yakin kehadiran Romo dalam hidupku adalah bagian dari rencana TUHAN yang entah apa, tapi indah pada saatNYA. Amin :)

Paskah 2024 bisa dibilang my perfect moment with Romo, saat itu aku ke gereja sendirian karena Mami kakinya lagi sakit, susah buat jalan. Dan aku ketemu si Romo terus selama Pekan Suci, pas dia yang misa juga. Seumur-umur aku jadi orang Katolik, hampir nggak ada cerita deh dalam Perayaan Besar kayak Natal atau Paskah bisa ketemu, nyapa apalagi ngobrol dengan Romo yang memimpin misa. Yang ada pasti ribet cari tempat duduk di dalam gereja. Tapi Paskah tahun ini benar-benar beda dan luar biasa berkat TUHAN untukku :) Dimulai after Misa Minggu Palma bisa foto berdua with Romo. Yeay! Padahal niat awal cuma ingin nyapa dia yang lagi di halaman gereja, masih pakai jubah putih. Dia ada nanya, "mana Ibunya? (Mami)" dan itu asliii...aku nggak nyangka aja. Care juga ya dia padahal kalau dipikir-pikir kami tuh bukan umat paroki situ (gereja tempatnya bertugas), tapi dari paroki lain. Mungkin karena kami termasuk umat yang rajin hadir dan nyapa ya hehehe...Si Romo kayaknya senang disapa, senang yang kekeluargaan gitu. Pas foto berdua itu juga dia welcome sekali, kami difotoin oleh Mbak Admin Gereja and i'm so happy :D  Malamnya aku kirim WA tuh foto ke Romo, dia balas, "Terima kasih." Berikutnya dalam Tri Hari Suci ketemu lagi, si Romo masih nanyain kondisi Mami loh. Ahh...baik banget. Puji TUHAN...Hallelujah! 

Sukacitaku makin ditambahkan oleh TUHAN sekitar tiga bulan kemudian. Jadi ceritanya, aku kenal si Romo kan dia sudah tiga tahun bertugas di Gereja Paroki ini. Nah biasanya kalau sudah tiga tahun atau lebih, Romo terkait akan dipindah tugaskan ke tempat lain. Dan aku belum-belum sedih aja membayangkannya. Lalu aku ada berdoa begini, Please...tolong TUHAN...kalau boleh ijinkan setahun iniii...aja Romo masih disini. Masih pengen kenal lebih dekat, dst...Amin. Dan TUHAN menjawab...mengabulkan lebih dari yang aku minta. Romo secara tersirat menyampaikan dalam homili misa di bulan Juni itu kalau masa tugasnya ditambah tiga tahun lagi. Rasanya aku ingin bersorak saat mendengarnya. Asekkk! TUHAN dengar doaku...TUHAN sungguh baik :) Tiga tahun kalau benar berarti sampai dengan tahun 2027 ya. Bukan waktu yang pendek, tapi bukan waktu yang panjang juga. Apakah terkabul juga harapanku yang lain dalam masa-masa itu...ketemu jodoh, menikah, dan Romo nanti yang memberkati Sakramen Pernikahanku di gereja?? We'll see ya...Only GOD who knows. Amin :)

Sepanjang bulan Juli sampai menjelang akhir September aku nyaris nggak ketemu dengan si Romo euy! Jadwal misa ke-2 di hari Minggu juga bukan dia. Tapi kalau misa harian tetap sih, aku masih bisa lihat lewat live streaming youtube. Juga yang aku tahu ada Rekoleksi Lansia dan Penerimaan Sakramen Krisma yang sedikit banyak melibatkan si Romo. Ahh...sibuk sekali dia rupanya, bikin galau sekaligus penasaran aja. Sebenarnya bisa ya sok tanya kabarnya di WA, tapi sungkan dan tahu diri juga...emang siapa gue :P

September itu juga si Romo ulang tahun, tanggalnya jatuh tepat di hari Minggu. Dari jauh hari aku sudah tahu dan ingin bisa kasih kado, berharap dia yang misa di hari H nya, jadi bisa ketemu dan kasih langsung. Nah kadonya apa? Aku cari yang the best dong ya, secara gitu loh :D Dan aku yang sejak pandemi jadi jarang ke mall, kali itu bela-belain demi tuh kado. Sempat kepikir beli online tapi nggak mau gambling ahh...karena buat dikasih ke orang tersayang yaa..Aww...sayang! Mungkin rasa itu yang mendorongku dan aku baru nyadar ketika kado itu akhirnya terbeli. Gue ngapain ya, dulu perasaan ama pacar or gebetan aja nggak yang gini amat . Entahlah...yang pasti i'm happy and enjoy to do that :)

Di hari H ulang tahunnya, aku ke gereja seperti biasa ikut misa ke-2 dan ternyata bukan si Romo yang misa. Misa ke-1 pun juga aku diinfo teman yang hadir, juga bukan dia. Tapi ada dibacakan dalam misa, intensi untuk ulang tahunnya. Si Romo aja yang entah "ngilang" kemana di hari jadinya itu. Sebenarnya aku sudah sempat menduga sih, secara dia kan nggak suka yang heboh-heboh gitu. Tapi kan ada umat ingin sekedar ngucapin, juga kayak aku yang sengaja bawa kado untuknya. Ahh...piye, Mo?! Kadonya aku bawa balik deh, nggak mau titip-titip ke siapa gitu...daripada...daripada...Dan minggu depannya kejadian yang sama terulang kembali. Bukan si Romo yang misa dan nggak ada di tempat (Gereja Paroki) pula. Aduh susah bener ya mau ketemu, ilang-ilangan mulu. Aku jadi mikir mending aku WA aja janjian daripada bawa-bawa kado terus tapi nggak ketemu, mau sampai kapan?!

Sungkan juga sebenarnya tapi sudah 2x zonk nih, keburu expired. Jadi akhirnya Sabtu malam di minggu terakhir September itu aku WA ke Romo minta waktu ketemu besok. Dia balas, "ada (di gereja) tapi saya besok ada misa perkawinan." Nah loh! Lalu aku coba tanya (lagi) kalau sempat ketemu sebelum misa ke-2 dan si Romo mengiyakan. Dan besoknya hari Minggu itu, bersyukur aku dan Mami bisa datang lebih awal ke gereja. Halaman masih sepi, tidak terlihat Romo blas, jadi aku mau tanya ke Ruang Sekretariat Paroki aja...Si Romo dimana gitu. Ehh...lah kok ternyata dia lagi jalan dari arah Sakristi, pakai casual kemeja coklat + celana panjang hitam + sandal. Nyalami Mami, "gimana kabarnya?", nyalami aku juga. Lalu aku kasih kadonya, dia tanya, "opo ini?" seraya tersenyum. Sebelumnya aku minta maaf juga sudah WA malam-malam karena nggak ketemu-ketemu sih. Aku bilang, "ini kado ulang tahunnya Romo. Mudah-mudahan berkenan." Romo kayaknya senang dan mungkin nggak nyangka juga. Aku pun senanggg...bisa ketemu dan kasih langsung :) "Luamaaa...nggak lihat Romo misa disini," kataku lagi. Dia bilang banyak misa di kapel-kapel kemarin. Lalu nanti Oktober "Pembukaan Bulan Rosario" juga dia nggak disini, katanya mau retret. Pantesan...jadwal misa hariannya digantikan Romo lain. Ahh...tapi yang penting rasa kangenku terobati hehehe...Enak juga ketemu pas santai dan masih sepi suasana di gereja. Aslii...pengen peluk dan cipika cipiki deh andai bisa...andai dia orang yang ekspresif kayak orang Jakarta gitu. Ngarep deh :P Ada rasa lega tersendiri, rasa sukacita dan enjoy this feeling :) Sebaik itu ya si Romo...mau-maunya nuruti WA ku untuk ketemu tanpa banyak tanya "ada keperluan apa?" Coba kalau Romo lain, belum tentu deh! Dan si Romo ini memang kelihatan tulus, baik...Dia juga barengi aku dan Mami sampai masuk ke dalam gereja. Aku percaya, semua ini boleh terjadi karena kehendak TUHAN semata :)

Hari Minggu dalam minggu terakhir bulan Oktober aku ke gereja sendirian, Mami lagi nggak enak body. Aku sempat ragu-ragu juga mau berangkat, tapi di rumah aja nggak ke gereja juga ngapain. Kalau ikut misa sore takutnya hujan malah absen. Dan kata hati bilang ke gereja aja deh tanpa terlalu banyak ekspetasi. Karena minggu sebelumnya aku dapat info kalau si Romo lagi cuti, pulang ke kampung halamannya mungkin sampai akhir bulan. Jadi sepertinya bukan dia yang misa nanti. But GOD is good...ternyata Romo kesayangan ini yang misa. Senangnyaaa...hatikuuu :D Setelah sekian lama menunggu, akhirnya...Thanks GOD! Sepanjang misa aku bahagia, apalagi bagian homili Romo selalu menarik, pastinya mengandung sindiran...tapi mengena dan benar adanya :)

Selesai misa, seperti biasa aku keluar lewat koridor belakang Sakristi dan aku melihat Romo disitu masih pakai jubah putih. Dia lagi ngobrol dengan beberapa umat, ada yang katekumen juga minta tanda tangan dan aku sengaja menunggu di belakangnya. Aku cuma ingin menyapa dan salaman aja secara sudah lihat masa diam lewat-lewat aja, kan aku juga kangen hehehe...Tidak lama Romo menoleh, melihatku dan ekspresinya seperti mencari Mami. "Iya saya sendirian, Romo...Ibu nggak ikut, lagi nggak enak badan," kataku. Ahh... care juga dia ya. Aku kira sudah gitu aja, ternyata masih lanjut dia mengajakku ngobrol. Aku senanggg...:D Dan entah hanya perasaanku aja atau bukan, kalau aku lagi nggak bareng Mami...si Romo kayak santai, lebih bisa ngobrol aja gitu. Aku malah yang kadang lupa apa yang mau dibicarakan, saking senangnya kalau sudah ketemu. Rata-rata pas aku lagi cantik juga :P :D

Bulan depannya aku ketemu lagi dengan si Romo, kali ini bareng Mami. Selesai misa Minggu itu, kami melihatnya di halaman belakang gereja lagi dengan anak-anak misdinar sepertinya. Ada yang ulang tahun karena pada nyanyi "Happy Birthday" dan bagi-bagi cokelat. Aku dan Mami nyamperin Romo, salaman dan nyapa. Ahh...cakep banget dia, pakai casual kaos kerah biru muda + celana panjang coklat + sandal :) "Gimana sehat ya, Bu?" tanyanya ke Mami. Lalu kami cerita kalau minggu lalu ketemu salah seorang Suster yang lagi  nunggu si Romo untuk rapat, nemeni ngobrol. Romo mengiyakan seraya tersenyum. Lalu Mami iseng nyletuk, "Tinggal saya ya, kapan ketemu Romo?" Maksudnya tuh sharing pribadi ya. Jadi ceritanya sudah dari Juni lalu Mami pernah tanya si Romo bisa nggak untuk itu, dijawab bisa. Dia bilang WA aja untuk janjian waktunya. Sudah di WA, jawabnya, "iya baik, nanti saya kabari." dan nggak juga dikabar-kabari sampai ini hehehe...Makanya si Romo kayak salting gimana gitu ditanya Mami, lalu katanya, "Iya, mau WA masih belum tahu waktunya." "Nggak papa Romo. Saya tahu Romo pasti sibuk, urusan saya penting nggak penting kok...santai aja," jawab Mami. Romo manggut-manggut, ehh...lalu, "Apa mau sekarang aja?" Hohoho...kami nggak nyangka mendengarnya, nggak siap tapi nggak bisa nolak juga. Lalu dia bilang, "Saya ambilkan kuncinya." Naik ke lantai atas (mungkin ruang kerjanya), nggak lama turun lagi, bukain salah satu ruang tamu dan mempersilahkan kami masuk :)

Dan begitulah...Mami ngobrol-ngobrol di dalam sementara aku nggak ikut, aku tunggu di luar. Lumayan juga euy! Ada kalau 30-45 menit ya. Beberapa umat yang mengenalku pada nyapa sambil tanya Mami kemana. Ketika selesai dan pulang, Mami banyak cerita...senang bisa sharing with Romo, lumayan ngobrol dari A-Z, bikin lega :D Romo juga banyak terima kasih karena dapat masukan dari Mami. Ngobrol santai tapi detail dan mungkin memang  tidak terlalu sibuk ya saat itu. So Blessed! Kayak TUHAN sendiri yang kasih waktu dan jalanNYA untuk kami :)

Ada hal yang sedikit mengusik hati dan pikiranku. Dari cerita Mami, si Romo ada tanya gini, "Rina ya Bu, namanya (aku)?" Mami mengiyakan. "Baik orangnya. Saya sampai nggak berani panggil-panggil, takut salah." Dan dijawab Mami, "nggak papa Romo, panggil nama aja..." Aih...Romoku sayang, ternyata yaa...Aku jadi makin padamu :* Thanks ya, Mo sudah bikin aku GR :D

Next...masih ada Natal yang aku selalu percaya punya keajaibannya sendiri. Lalu Tahun Baru dan hari-hari lain yang mungkin akan menorehkan kisah, cerita dan memberi warna hidup. Hanya TUHAN yang tahu persis hati dan perasaan kami masing-masing. Entah sampai kapan juga Romo akan (selalu) di hatiku. Yaa..hati dan hanya dalam hati aku menyimpan semua rasa ini. Karena kalau dinyatakan hanya akan menimbulkan rasa sakit dan sedih...kami tidak bisa melawan takdir TUHAN juga kan?! Hanya doa sebagai ungkapan kasih dan sayangku yang paling tulus. Doa semoga TUHAN selalu menyertai Romo untuk tetap setia pada panggilan Imamat, juga semangat dalam karya dan pelayanan. Dan aku? Aku percaya TUHAN ada bersamaku selalu. Tidak ada yang perlu disesali, bersyukur, enjoy and happy aja :) Tentu aku masih berharap bisa menemukan jodoh terbaik dalam hidup. Yang terpenting, semoga semua berjalan dalam terang kebenaran dan kendali tanganNYA. Amin!

Note: ditulis di Malang, dalam waktu sekitar 2-3 minggu di bulan November 2024. Tadinya hanya ingin menyimpan semua dalam hati saja dalam arti yang sesungguhnya. Tapi ahh...aku butuh ruang ekspresi diri dan menulis adalah jawaban. Siapa tahu ada manfaat dan pencerahan ya hehehe...Untuk seorang Romo di sebuah Gereja Paroki yang tidak bisa aku mention disini. i'm so lucky and blessed to know you and learn many things from you. Tidak masalah jika Romo tidak tahu dan membaca tulisan ini. Yang penting sama-sama sehat selalu dan bahagia ya, Mo... dengan jalan hidup yang sudah dipilihkan TUHAN untuk kita masing-masing :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun