Selain itu, tentu yang juga ditunggu adalah sisipan berupa Komik Bersambung yang selalu menarik cerita-ceritanya. Beberapa yang aku ingat banget sampai sekarang, baik dari segi cerita maupun tokoh-tokohnya adalah:
1. Pak Janggut dan Buntelan Ajaib (banyak macam seriannya)
2. Ratu Palsu
3. Rahasia Babet
4. Ikal Rambut Hitam Terkutuk
5. Buku Harian Penari Balet (ini favoritku buanget!)
6. Tak Akan Berpisah
7. Menggapai Prestasi
8. Kebun Rahasia
9. Serbuan Monster Kristal
10. Menghilangnya Robot L4A
11. Bukan Karena Ingin Bersaing
12. Maria dan September
13 .Sepatu Kuning Mungil
14. Sersan Grung Grung
15. dll...dst...asli buanyak dan bagusss...semua hehehe...
Rubrik-rubrik lain seingatku ada:
1. Apa Kabar, Bo: surat pembaca yang jaman dulu beneran kita kirimnya pakai surat yang diposkan, belum ada e-mail apalagi sosmed dan WA. Bisa lama sekali untuk surat kita dimuat di majalah
2. Sahabat Bobo: ini bisa dikategorikan seperti FB kalo jaman sekarang ya. Kita kirim foto dan biodata disini
3. Bobosiana: lupa-lupa ingat ini membahas apa ya, semacam dari redaksi begitu
4. Ensiklo Bobo: tanya jawab berbagai topik, pembaca bebas kirim pertanyaan dan akan dijawab oleh redaksi
5. Cerpen dan Cerbung
6. Arena Kecil Tak Disangka: puisi, gambar dan cerita unik kiriman pembaca
7. Sayembara Bobo: biasanya berupa Teka Teki Silang/TTS)
8. dll...dst...aku lupa euy :D
Nah ada cerita indah yang akan selalu kukenang lewat Ensiklo Bobo. Jadi aku iseng kirim pertanyaan lewat kartu pos. Masih ingat juga yang aku tanyakan adalah: “Apa perbedaan kata negara dan negeri?” Hmm...kalo dipikir-pikir sekarang, kita tinggal tanya Mbah Google ya, pasti langsung ketemu jawabannya. Tapi jaman dulu tidak segampang itu, ada prosesnya yang mengajarkan kita untuk sabar dan bahagia ketika berhasil mendapatkan jawabannya. Dan begitulah, aku lupa berapa lama akhirnya dimuat juga data diri dan pertanyaanku tersebut di Majalah Bobo. Jawaban redaksinya adalah, “Jika kita bicara negara, itu adalah organisasi pemerintahan. Sedangkan negeri adalah wilayahnya.” Jawaban singkat yang bikin cukup puas dan bahagia untuk aku yang masih kelas 4 SD kala itu:)
Dan kebahagiaan itu berlanjut, karena siapa sangka setelah aku “tampil” di rubrik itu, besok-besoknya aku dapat begitu banyak surat perkenalan dari teman-teman seantero negeri. Hohoho...Sahabat Pena, euy! Menyenangkan sekali membaca surat-surat itu, berasa kayak artis banyak fansnya hehehe...lalu membalasnya satu demi satu dengan tulisan tangan. Yup, kadang bisa berlembar-lembar juga, dengan kertas surat warna warni nan wangi. Tidak pernah ketemu memang dengan mereka itu, tapi itulah indahnya sahabat pena...jauh di mata dekat di hati:) Bahagia banget kalo lihat Pak Pos datang dengan setumpuk surat. Ahh...jadi rindu masa-masa itu, sebelum ada gadget yang menggilasnya...
Ketika Majalah Bobo semakin berkembang, semakin banyak pula iklan yang terpasang di antara lembar halamannya. Dan iklan yang selalu aku ingat sekaligus bikin aku mupeng kala itu adalah Iklan Boneka Barbie. Mana selalu ada tiap minggu iklannya, dengan seri-seri Barbie terbaru. Gara-gara itu aku jadi kenal dunia Barbie dan teman-temannya, juga pacar gantengnya yang bernama Ken hehehe...Impian banget rasanya lihat boneka cantik dengan baju, gaun, tas dan aksesoris keren yang selalu berganti-ganti, belum lagi rumah dan isinya, kitchen set, mesin rajut, mobil “Ferari", sampai parfum juga ada semua ala Barbie. Harganya? Hohoho...jangan tanya, jaman itu udah ratusan ribu aja, mahal! Ku tak sanggup deh :O Dan mau minta ke ortu untuk beliin, kok kasihan mereka ya...Sampai akhirnya aku dewasa, kerja dan bisa cari duit sendiri. Pada saat itu kok malah udah nggak pengen ya beli Barbie, padahal ya bisa aja :D Menjadi nggak worth it karena tahu susahnya cari duit.
*****
Di sela-sela menunggu Majalah Bobo Edisi Koleksi Terbatas 50 Tahun yang baru akan diterima bulan Agustus 2023 nanti...Sabtu pagi, 15 Juli 2023 itu tiba-tiba Mamiku beli Majalah Bobo Edisi Mingguan di tukang koran langganan :D Katanya iseng aja dan sekaligus penasaran seperti apa penampakannya sekarang, hohoho...after 30+ years ya:)
Majalah Bobo mingguan ini baru tahu, tipis tenan. Hmm...era cetak memang sudah tidak seperti dulu ya. Tapi salut, Bobo tetap eksis, tetap terbit tiap Kamis. Tipis tapi padat berisi. Aku sejenak jadi nostalgia nih saat membuka lembar demi lembar halamannya...Oh ya, harganya @ Rp. 17.000,-. Masih wajar ya untuk sebuah majalah yang the best, yang selalu di hati❤
Akhirnya Datang Juga...❤:D
Yeay! Jumat, 11 Agustus 2023 sekitar pk. 11.30...Majalah Bobo Edisi Koleksi Terbatas 50 Tahun ini aku terima juga. Senangnyaaa...:D Mau buka plastiknya aja rasanya sayang banget, tapi ya tetap harus dibuka lah ya biar tahu isinya hehehe. Baru dibuka pk. 18.00an dan beneran 100 halaman euy! Bonus: sticker dan gratis akses e-magazine selama 1 tahun. (scan barcode di majalah dulu) Rasanya campur-campur pas buka lembar demi lembar halamannya. Kertasnya tebal, kualitas bagus, full color...keren!
Halamannya terbagi dalam kategori Cergam dan Komik yang memang adalah kumpulan cerita-cerita terbaik mewakili tahun 1973-2023. Nah, ada halaman khusus yang warnanya hitam putih dan itu adalah komik legendaris Deni Manusia Ikan. Dicetak seperti warna aslinya saat dulu pernah terbit di Majalah Bobo tahun 1977-1985. Dan kali ini diceritakan sampai tamat loh! Jadi buat yang belum kenal atau dulu nggak sempat mengikuti (kayak aku), boleh lah ya dibaca:)
Juga kategori Rupa-Rupa yang berisi banyak penjelasan dan cerita seputar Majalah Bobo. Mulai Silsilah Keluarga Bobo dari garis Emak dan Bapak, lengkap dengan deskripsi masing-masing anggota keluarga. Juga ada Sejarah Majalah Bobo, yang awalnya dari Belanda, lalu bekerjasama dengan Kompas Gramedia menjadi Majalah Bobo Indonesia.
Untuk ilustrasi (gambar) Karakter Bobo sendiri, dijelaskan sudah "berganti wajah" sebanyak 6× sejak pertama majalahnya terbit. Juga tentunya karakter-karakter tetap yang lain, seperti: Oki dan Nirmala, Bona dan Rong Rong (sekarang ganti Ola dan Kaka), Paman Kikuk, Husin dan Asta, Juwita dan Si Sirik. Sama seperti Keluarga Bobo, mereka juga berganti wajah dengan gaya berbeda mengikuti perkembangan jaman (tanpa mengubah karakter).
Nah, kalo aku boleh jujur...aku lebih pilih gaya yang pas dengan jamanku dong, tahun 1980-1990an. Karena menurutku cara menggambarnya lebih hidup aja, kalo yang sekarang kartun banget hehehe. Tapi tidak jadi masalah kok, karena tiap generasi pasti punya versi terbaiknya masing-masing kan. Kita sebagai pembaca enjoy aja ya :D